KOMPAS.com - Dalam tubuh kita terbentuk lemak perut yang sifatnya berbahaya dan penyebabnya beragam.
Mengutip Cleveland Clinic, lemak perut ini adalah lemak yang terdapat di dalam rongga perut, mengelilingi organ dalam, seperti lambung, hati, dan usus.
Baca juga: Kenali Apa Itu Lemak Perut, Penyebab, dan Tanda-tandanya
Lemak perut yang bersifat berbahaya disebut sebagai lemak visceral. Ini berbeda dengan lemak subkutan, yang terletak di bawah kulit dan dapat dicubit.
Jika lemak ini menumpuk, bahan kimia tubuh dan pembuluh darah dapat terpengaruh.
Lemak visceral memengaruhi sitokin, yang meningkatkan kemungkinan penyakit jantung dan membuat tubuh kurang sensitif terhadap insulin.
Baca juga: 6 Macam Penyakit Akibat Lemak Perut yang Harus Diwaspadai
Insulin tidak sensitif terhadap glukosa dapat menyebabkan diabetes.
Lemak ini juga menghasilkan prekursor angiotensin, protein yang menyebabkan pembuluh darah menyempit dan tekanan darah meningkat.
Akibatnya, Anda berisiko tinggi mengalami penyakit jantung, stroke, dan asma.
Oleh karenanya, lemak perut berbahaya. Lantas, apa yang menjadi penyebab lemak perut terbentuk? Hal itu akan diulas secara ringkas dalam artikel ini.
Baca juga: Awas, Timbunan Lemak Perut Bikin Wanita Sulit Hamil
Mengutip BYJU'S, penyebab utama lemak visceral atau penimbunan sel lemak berlebih di sekitar perut atau rongga perut antara lain:
Lemak visceral terkait dengan ukuran lingkar pinggang seseorang.
Jika pria dengan lingkar pinggang lebih dari 40 inci (101,6 cm) dan wanita dengan lingkar pinggang lebih dari 35 inci (88,9 cm) berisiko lebih tinggi mengalami lemak visceral.
Baca juga: Begini Cara Hempas Lemak Perut yang Berbahaya untuk Kesehatan
Jika Anda ingin mengurangi lemak visceral, Anda dapat memulainya dengan menerapkan gaya hidup sehat sebagai berikut:
Sebelum dan setelah menerapkan gaya hidup sehat tersebut, Anda dapat mengukur dan mencatat lingkar pinggang Anda.
Baca juga: 9 Macam Rempah yang Bermanfaat untuk Mengurangi Lemak Perut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.