Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui Risiko Implan Payudara dan Cara Pencegahannya

Kompas.com - 28/09/2023, 10:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemasangan implan payudara dilakukan wanita untuk mengubah penampilan payudaranya. Prosedur ini rupanya memiliki risiko yang bisa membahayakan kesehatan. 

Dilansir dari Mayo Clinic, pemasangan implan payudara bisa memicu munculnya jaringan parut yang mengubah bentuk implan.

Selain itu, efek samping implan payudara juga dapat menyebabkan keluhan seperti nyeri, perubahan sensasi puting dan payudara, hingga infeksi.

Sebelum menyimak penjelasan mengenai risikonya, simak terlebih dahulu tanda-tanda komplikasi akibat pemasangan implan payudara berikut.

Apa tanda-tanda komplikasi setelah memasang implan payudara?

Sama seperti penyakit, komplikasi yang muncul setelah pemasangan implan payudara juga diawali dengan munculnya gejala.

Dikutip dari Medical News Today, gejala awal munculnya komplikasi atau efek samping dari implan payudara bisa berupa:

  • Kemerahan pada kulit di sekitar payudara
  • Pembengkakan luar biasa yang tidak kunjung mereda
  • Sensasi terbakar di area puting atau areola dan kulit payudara.

Jika Anda sudah memasang implan payudara dan mengalami salah satu gejala di atas, maka segeralah berkonsultasi ke dokter.

Baca juga: Apa yang Terjadi Setelah Implan Payudara Dilepas? Berikut Faktanya...

Apa risiko pemasangan implan payudara?

Bagi sebagian wanita, memang implan payudara bisa menambah rasa percaya diri. Namun, risiko kesehatan juga mengintai ketika Anda memutuskan untuk memasang implan payudara.

Dilansir dari Healthline, pemasangan implan payudara bisa memicu jaringan parut, nyeri payudara, infeksi, perubahan sensori, kebocoran atau pecahnya implan.

Hasil identifikasi dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menemukan bahwa pemasangan implan payudara berpotensi besar memicu kanker langka yang disebut limfoma sel besar anaplastik.

Hingga saat ini belum diketahui secara pasti mengapa implan payudara bisa memicu masalah kesehatan. Namun menurut Cleveland Clinic, para ahli memprediksi bahwa risiko tersebut terjadi karena adanya reaksi autoimun atau peradangan pada bagian implan payudara.

Risiko kesehatan juga bisa terjadi ketika ada bakteri tumbuh pada permukaan implan dan menyebabkan infeksi.

Reaksi terhadap operasi yang digunakan untuk memasukkan implan payudara juga bisa memicu risiko kesehatan.

Baca juga: 5 Bahaya Implan Payudara yang Dilakukan Sembarangan dan Kiat Amannya

Bagaimana cara mencegah efek samping implan payudara?

Jika prosedur pemasangan implan payudara dilakukan secara aman, kemungkinan besar risiko ikesehatan tersebut tidak akan terjadi. Namun, komplikasi dapat terjadi kapan saja, sehingga kita perlu melakukan upaya pencegahan.  

Sebelum melakukan operasi pemasangan implan, Anda harus mempertimbangkan pro dan kontranya serta mengevaluasi risiko yang mungkin terjadi.

Anda juga harus mempertimbangkan apakah berencana memiliki momongan atau tidak.

Sebab, implan payudara juga bisa saja mengganggu proses menyusui karena jaringan payudara dan kelenjar penghasil susu dimanipulasi selama prosedur pemasangan implan.

Melansir laman Healthline, Anda bisa meminimalisir risiko infeksi, pecahnya implan, dan penyakit kanker payudara dengan mengikuti saran perawatan dari dokter secara cermat.

Segera temui dokter jika Anda melihat adanya perubahan pada payudara atau kesehatan Anda, terutama jika Anda mengalami tanda-tanda infeksi.

Baca juga: Benarkah Payudara Besar Buat Perempuan Berisiko Alami Kanker Payudara?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau