Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Apa itu Gangguan Delusi dan Jenis-Jenisnya

Kompas.com - 13/10/2023, 07:01 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Shintaloka Pradita Sicca

Tim Redaksi

  • Somatik

Orang-orang dengan jenis gangguan delusi ini percaya bahwa mereka memiliki masalah fisik atau masalah medis, seperti parasit atau bau tak sedap.

  • Campuran

Orang-orang dengan gangguan delusi jenis ini memiliki dua atau lebih jenis delusi yang tercantum di atas.

Baca juga: 5 Faktor yang Memengaruhi Kesehatan Mental, Termasuk Kebiasaan

Apa gejala gangguan delusi?

Tanda utama seseorang mengalami gangguan delusi adalah adanya satu atau lebih delusi yang menetap setidaknya selama satu bulan.

Menurut laman Psychology Today, delusi yang dialami oleh penderita gangguan mental ini biasanya mencerminkan situasi yang terjadi dalam kehidupan nyata, tetapi tidak benar-benar terjadi dalam kehidupan orang yang mengidap delusi tersebut.

Orang dengan gangguan delusi biasanya dapat hidup dengan baik terlepas dari delusinya. Ia tidak menunjukkan perilaku aneh atau ganjil.

Untuk mendiagnosis seseorang dengan gangguan delusi, pasien harus mengalami episode manik atau depresi berat dalam waktu singkat.

Selain itu, delusi tersebut tidak termasuk disebabkan oleh efek suatu zat atau kondisi medis lainnya.

Pasien juga bisa mengalami kemarahan dan melakukan kekerasan saat mengalami delusi.

Secara umum, orang-orang dengan gangguan delusi tidak dapat menerima bahwa pikiran mereka tidak rasional atau tidak akurat, meskipun mereka dapat menyadari pikiran orang lain itu.

Baca juga: Dampak Judi untuk Kesehatan Mental dan Cara Mengatasinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com