KOMPAS.com - Sebagian orang kerap tidak menyadari, kebiasaan atau pola hidup yang dijalani sehari-hari bisa jadi faktor penyebab skin barrier rusak.
Untuk diketahui, skin barrier adalah lapisan paling atas kulit yang bertindak sebagai pertahanan awal perlindungan kulit.
Baca juga: Kenali Apa itu Skin Barrier, Ciri-ciri, dan Cara Menjaga Kesehatannya
Dilansir dari WebMD, fungsi skin barrier utamanya untuk melindungi kulit dari polusi, bahan kimia berbahaya, radiasi ultraviolet dari paparan sinar matahari, serta menjaga kelembapan alami kulit.
Sayangnya, pelindung alami kulit ini bisa rusak apabila tidak dijaga dengan baik. Ciri-ciri skin barrier rusak ditandani dengan kulit gatal, kusam, warnanya tidak rata, berjerawat, kering, dan proses penyembuhan luka berlangsung lama.
Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan mengenai penyebab skin barrier rusak serta cara menjaganya melalui artikel di bawah ini.
Baca juga: 8 Cara Memperbaiki Skin Barrier Rusak secara Alami dan Perawatan Tepat
Melansir AllThingsHealth, ada beberapa faktor penyebab skin barrier rusak, di antaranya:
Stress dapat merusak skin barrier. Ketika berada di bawah tekanan, hormon stres yang dilepaskan otak dan kelenjar adrenal dapat berdampak negatif pada kulit.
Hormon-hormon ini dapat memicu beragam masalah kulit, seperti psoriasis, jerawat, eksim, rambut rontok, gatal, dan ruam. Selain itu, stress juga dapat memperlambat proses penyembuhan luka dan mempercepat penuaan kulit.
Polusi juga dapat merusak pelindung alami kulit. Pasalnya, polutan atau zat pemicu polusi dapat menembus jaringan kulit, baik melalui kontak langsung atau masuk melalui folikel tempat tumbuhnya rambut dan saluran keringat.
Polutan dari asap rokok dan debu polusi kendaraan dapat menyebabkan kulit mengalami penuaan dini yang ditandai dengan bintik-bintik hitam dan kerutan halus di kulit.
Kerusakan skin barrier akibat polusi udara juga dapat memicu munculnya jerawat dan eksim pada kulit.
Ancaman paling besar yang merusak skin barrier adalah paparan radiasi ultraviolet (UV) dari sinar matahari. Radiasi UV bisa menyebabkan penuaan dini, melasma (hiperpigmentasi), sampai kanker kulit.
Jenis sinar UV berdasarkan panjang gelombangnya ada tiga, yaitu UVA, UVB dan UVC. Lapisan ozon dan oksigen dapat menyerap UVC sebelum mencapai bumi. Tapi, UVA dan UVB bisa menjangkau kulit manusia dan dapat memicu perubahan gen atau imunosupresi.
Beberapa produk skincare yang digunakan sehari-hari tanpa disadari terkadang menimbulkan reaksi alergi bagi sebagian orang.
Reaksi alergi karena tidak cocok skincare ini bisa berupa ruam, gatal-gatal, kulit mengelupas, dan bengkak.
Menurut Food and Drug Administration (FDA) AS, ada lima alergen atau bahan kandungan skincare yang jamak memicu alergi, di antaranya lateks, pewangi, pengawet, pewarna, atau logam.
Selain itu, ada produk yang mengandung bahan benzil benzoat, benzil cinnamat, dan farnesol yang terkadang menimbulkan reaksi alergi dan merusak skin barrier sebagian orang.
Beberapa makanan dapat merusak skin barrier dan menyebabkan berbagai masalah kulit, di antaranya susu dan produk turunannya, serta makanan dengan indeks glikemik tinggi seperti asupan manis, roti putih, dan nasi putih.
Gula dan berbagai makanan manis serta gorengan juga dapat mengubah serat kolagen di kulit, sehingga mempercepat penuaan.
Baca juga: 3 Skincare untuk Skin Barrier Rusak, Bantu Kulit Lebih Sehat
Dari beberapa faktor penyebab skin barrier rusak di atas, sebagian di antaranya sebenarnya bisa dikontrol atau dikendalikan. Dengan begitu, masalah kulit akibat kondisi ini bisa dicegah.
Dilansir dari Byrdie, berikut ini beberapa cara menjaga skin barrier agar tak rusak:
Kamu bisa menggunakan pelembab dengan kandungan humektan, emolien, maupun ceramide untuk menjaga skin barrier agar tak rusak.
Humektan dapat bekerja menarik dan mengikat penyerapan air sehingga meningkatkan kadar air pada kulit wajah. Gliserin dan asam hialuronat adalah salah satu humektan yang paling banyak ditemukan dalam pelembab.
Sedangkan, emolien dapat berfungsi melembutkan kulit dan kandungan ini dapat ditemukan dengan mudah pada bahan-bahan alami seperti minyak biji anggur, jojoba, mentega kakao, dan minyak mineral.
Selain itu, pelembab yang kaya akan kandungan ceramide dapat membantu menggantikan ceramide alami yang semakin berkurang di kulit kita seiring bertambahnya usia.
Saat skin barrier rusak, kulit bisa teriritasi dan mengalami peradangan, sehingga menyebabkan kulit lebih sensitif daripada biasanya.
Untuk itu, saat melakukan perawatan kulit hindari proses peeling atau pengelupasan agar tidak memperparah kondisi kulit yang sedang teriritasi.
Kamu dapat menggunakan serum atau pelembab yang menenangkan dan cocok utuk kulit yang meradang.
Cara menjaga skin barrier agar tidak rusak bisa Anda lakukan dengan mulai mengonsumsi makanan yang sehat untuk kulit, seperti makanan yang kaya akan antioksidan yang banyak ditemukan pada sayuran dan buah-buah seperti tomat, beri, brokoli, bayam, jeruk, dan lainnya.
Pastikan juga untuk meminum banyak air setiap hari untuk membantu mengencerkan beban toksin dalam aliran darah dan mencegah dehidrasi pada tubuh.
Gunakan tabir surya dengan minimal SPF 15 dan lindungi kulit Kamu dengan pakaian tertutup, terutama saat cuaca panas dan lembap agar kulit tidak terkena radiasi secara langsung.
Selain tabir surya, pakai produk perawatan kulit oles dengan kandungan antioksidan seperti vitamin A, B3, C, dan E, teh hijau, koenzim Q10, dan resveratrol juga dapat membantu merawat skin barrier.
Tingkat stres yang tinggi dapat merusak skin barrier kulit dan membuat Kamu rentan terkena berbagai penyakit.
Jadi, kendalikan stres dengan mengontrol pikiran agar tetap rileks, sempatkan untuk menjalankan hobi, lakukan kegiatan yang menyenangkan, lakukan meditasi, dan sebagainya.
Kombinasi antara pola makan sehat, produk perawatan kulit berkualitas tinggi, dan pikiran yang rileks merupakan kuncian cara memperbaiki skin barrier yang rusak dengan tepat.
Setelah menyimak faktor penyebab skin barrier rusak, jangan lupa juga untuk mengikuti langkah-langkah menjaga pelindung alami kulit di atas.
Baca juga: Kenali Apa itu Glycolic Acid, Manfaat, Penggunaannya untuk Skincare
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.