Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Cacar Monyet Bisa Sembuh Sendiri? Ini Jawaban Ahli

Kompas.com - 21/10/2023, 06:01 WIB
Agustin Tri Wardani,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

Sumber

KOMPAS.com - Penyakit monkeypox atau cacar monyet adalah salah satu jenis cacar menular dan bisa menyerang manusia. 

Penyakit ini tengah menjadi sorotan lantaran ada kemungkinan transmisi lokal atau penularan langsung setelah Kementerian Kesehatan mengumumkan 1 kasus baru, Sabtu (14/10/2023). 

Salah satu kekhawatiran terkait penyakit yang sempat mewabah di sejumlah negara ini yakni, apakah cacar monyet bisa sembuh sendiri? Bagaimana pengobatannya? 

Untuk menjawab rasa penasaran di atas, simak penjelasan dari ahli lewat artikel berikut ini. 

Baca juga: Ciri-ciri Cacar Monyet Terbaru menurut Penjelasan Ahli

Apakah cacar monyet bisa sembuh sendiri?

Apabila kondisi daya tahan tubuh penderitanya baik, penyakit cacar monyet biasanya bisa sembuh sendiri dalam waktu dua sampai tiga minggu.

Tapi, untuk kelompok berisiko, merasakan komplikasi tertentu, atau mengalami gejala cacar monyet berat, jenis monkeypox ini perlu dukungan pengobatan atau perawatan medis khusus. 

Dr Robert Sinto, Sp.PD (K) dari Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menjelaskan, kelompok rentan atau orang dengan komorbid rentan mengajala gejala cacar monyet berat yang berbahaya.

"Pasien yang memiliki imunocompromise (kerentanan) seperti HIV positif, mengalami komplikasi infeksi menular seksual seperti sifilis bisa mengalami gejala cacar monyet lebih berat hingga kematian jika dibiarkan tanpa perawatan," jelas dia dalam Sosialisasi Kewaspadaan Monkeypox oleh Dinkes DKI Jakarta, Senin (16/10/2023).

Dokter Robert juga mengingatkan, penderita yang mengalami gejala cacar monyet berat juga perlu dukungan perawatan medis yang tepat. 

"Terdapat faktor risiko yang berhubungan dengan keparahan penyakit. Tingkat keparahan gejala cacar monyet dapat diketahui berdasarkan jumlah lesi di kulit yang lebih dari 100," kata dia. 

Selain itu; penderita cacar monyet dengan hasil pemeriksaan laboratorium mengalami peningkatan leukosit, enzim transaminase, AST dan atau ALT; atau mengalami penurunan BUN, albumin, trombosit; juga perlu dukungan perawatan medis. 

Baca juga: Beda Gejala Cacar Monyet Sejak 2022 dari Wabah Sebelumnya menurut Ahli

 

Untuk diketahui, penyakit cacar monyet biasanya tidak fatal atau berbahaya. Tingkat kematian penyakit ini berkisar 0,17 persen. 

Tapi, bagi kelompok berisiko tinggi, ada baiknya Anda lebih waspada dengan penyakit ini, karena kemungkinan cacar monyet akan lebih sulit sembuh sendiri pada kelompok ini.

Siapa yang berisiko tinggi saat terkena cacar monyet?

Dokter Robert menjabarkan, ada beberapa kelompok berisiko tinggi mengalami gejala cacar monyet berat saat tertular penyakit ini, antara lain:  

  • Anak di bawah umur 8 tahun
  • Ibu hamil
  • Pasien imunocompromise, seperti penderita HIV/AIDS yang tidak terkontrol
  • Penderita penyakit kulit kronis, seperti dematris atopik atau kelainan kulit akut dengan risiko infeksi bakteris sekunder yang bisa mengakibatkan sepsis atau perburukan gejala lainnya.

Baca juga: Apakah Cacar Monyet Berbahaya? Simak Penjelasan Ahli Berikut...

Apa saja tanda bahaya cacar monyet?

Menurut Dokter Robert, ada beberapa tanda dan gejala komplikasi yang bisa memperparah kondisi monkeypox dan penderita perlu segera mencari pertolongan medis, yaitu:

  • Mual dan muntah, sehingga penderita berisiko mengalami dehidrasi dan kurang nutrisi
  • Gangguan menelan, sehingga penderita berisiko mengalami kekurangan nutrisi.
  • Adanya manifestasi sistemik berupa hepatomegali atau pembengkakan hati
  • Gangguan berupa pneumonia (radang paru) maupun ensefalitis (radang otak).

 

Baca juga: 8 Perbedaan Cacar Monyet, Cacar Air, dan Cacar yang Sekilas Mirip

Bagaimana cara mengobati cacar monyet?

Pengobatan cacar monyet secara mandiri bertujuan untuk mengurangi atau meringankan gejala penyakit. Menurut anjuran Kementerian Kesehatan, berikut beberapa cara mengobati cacar monyet untuk meringankan gejala penyakit:

  • Minum banyak cairan

Saat hasil pemeriksaan menunjukkan positif cacar monyet, pastikan penderita minum cairan yang cukup agar tidak dehidrasi. Penderita yang punya lesi cukup banyak juga perlu banyak minum karena lebih berisiko mengalami dehidrasi.

Baca juga: Kenali Apa itu Cacar Monyet, Asal-usul, dan Gejalanya

  • Minum obat penghilang rasa sakit

Penderita umumnya juga merasakan gejala cacar monyet berupa lesi yang gatal, nyeri, atau demam. Untuk itu, minum obat penghilang rasa sakit untuk mengurangi gejala penyakit sekaligus mencegah infeksi sekunder.

  • Berkumur dengan air garam

Lesi cacar monyet terkadang muncul di bagian dalam mulut penderita, sehingga menyebabkan luka yang perih dan menyakitkan. Untuk mengatasinya, coba kumur dengan larutan air garam.

  • Mandi air hangat

Untuk meringankan gatal dan nyeri pada lesi di area kulit lain, upayakan penderita mandi dengan air hangat. Selain meringankan gejala cacar monyet, mandi air hangat juga penting untuk menjaga kebersihan dan mencegah infeksi sekunder.

Setelah menyimak penjelasan mengenai apakah cacar monyet bisa sembuh sendiri sampai cara mengobatinya di atas, Anda tak perlu panik lagi dengan penyakit ini. Tapi, jangan lengah dan tetap waspada pada penyakit menular ini. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya
Studi Ungkap Hanya 27 Persen Burnout Disebabkan oleh Tekanan Kerja
Studi Ungkap Hanya 27 Persen Burnout Disebabkan oleh Tekanan Kerja
Health
Hari Bidan Nasional: Mengenal Perjuangan dan Peran Bidan dalam Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak
Hari Bidan Nasional: Mengenal Perjuangan dan Peran Bidan dalam Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak
Health
BGN Bikin Sistem Pengawasan Berlapis untuk Cegah Dana MBG Diselewengkan
BGN Bikin Sistem Pengawasan Berlapis untuk Cegah Dana MBG Diselewengkan
Health
Ini Tanggapan Dirut BPJS Kesehatan Soal 7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan
Ini Tanggapan Dirut BPJS Kesehatan Soal 7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan
Health
Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Dokter Ingatkan Pentingnya 3M Plus
Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Dokter Ingatkan Pentingnya 3M Plus
Health
Adam Suseno Alami Sobek Pembuluh Darah Vena, Ini Bahayanya…
Adam Suseno Alami Sobek Pembuluh Darah Vena, Ini Bahayanya…
Health
Rutin Jalan Kaki 100 Menit per Hari Bisa Turunkan Risiko Nyeri Punggung Kronis
Rutin Jalan Kaki 100 Menit per Hari Bisa Turunkan Risiko Nyeri Punggung Kronis
Health
Tanpa Riwayat Keluarga, Remaja Ini Kena Alzheimer di Usia 19 Tahun
Tanpa Riwayat Keluarga, Remaja Ini Kena Alzheimer di Usia 19 Tahun
Health
Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
Health
Dari Hengki Kawilarang Meninggal, Ketahui Ini Hubungan Diabetes dan Penyakit Ginjal
Dari Hengki Kawilarang Meninggal, Ketahui Ini Hubungan Diabetes dan Penyakit Ginjal
Health
Waspadai Nyeri Lutut, Bisa Jadi Tanda Awal Pengapuran Sendi Lutut
Waspadai Nyeri Lutut, Bisa Jadi Tanda Awal Pengapuran Sendi Lutut
Health
Virus Hanta Menyebar Tanpa Disadari, Kenali Cara Penularannya Sebelum Terlambat
Virus Hanta Menyebar Tanpa Disadari, Kenali Cara Penularannya Sebelum Terlambat
Health
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ketahui Ini Penyebabnya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ketahui Ini Penyebabnya…
Health
Adam Suseno Robek Pembuluh Darah Besar di Kaki, Ini Bahaya Luka Terbuka dan Pendarahan Arteri
Adam Suseno Robek Pembuluh Darah Besar di Kaki, Ini Bahaya Luka Terbuka dan Pendarahan Arteri
Health
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau