Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Nefropati IgA, Penyakit Autoimun yang Bisa Memicu Gagal Ginjal

Kompas.com - 27/10/2023, 10:01 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit autoimun dapat memengaruhi berbagai bagian tubuh, termasuk organ ginjal.

Dalam dunia kedokteran, kondisi ini dikenal dengan istilah nefropati IgA atau penyakit Berger.

Nefropati IgA dapat menyebabkan penyakit ginjal kronis hingga gagal ginjal.

Baca juga: Mengenal Penyakit Autoimun Lupus Nefritis yang Picu Gagal Ginjal

Pengaruh nefropati IgA pada ginjal

Dilansir dari HealthMatch, nefropati IgA terjadi ketika tubuh memproduksi antibodi IgA dengan kadar galaktosa yang rendah.

Galaktosa adalah gula yang menjadi bagian dari mekanisme sel darah putih untuk saling mengenali satu sama lain.

Oleh karena itu, antibodi lain yang bersirkulasi menempel pada IgA yang rusak, membentuk gumpalan yang disebut kompleks imun.

Gumpalan ini tersangkut di glomeruli, pembuluh darah kecil yang melingkar di dalam nefron, yang merupakan bagian dari organ ginjal dan berguna untuk menyaring darah.

Pada gilirannya, penyakit ini menyebabkan tingginya tingkat peradangan dan kerusakan ginjal.

Kondisi ini membuat ginjal mengeluarkan darah dan protein ke dalam urine, dan kerusakan yang terjadi akan menyebabkan perkembangan jaringan parut pada nefron.

Pada akhirnya, hal ini dapat menyebabkan gagal ginjal dan penderita perlu menjalani cuci darah atau transplantasi (cangkok) ginjal.

Baca juga: Kenali Apa Itu Ginjal Bocor, Penyebab, dan Gejalanya

Apa penyebabnya nefropati IgA?

Nefropati IgA dapat terjadi pada orang-orang dari segala usia, namun kebanyakan menyerang pria berusia remaja hingga akhir 30an.

Menurut informasi dari PennMedicine, penyakit ini bisa menyerang orang yang memiliki faktor risiko berikut:

  • Riwayat keluarga dengan nefropati IgA atau vaskulitis IgA³ (kondisi terakhir menyebabkan IgA terkumpul di pembuluh darah kecil di seluruh tubuh)
  • Penyakit celiac
  • Infeksi HIV
  • Sirosis hati.

Untuk mendiagnosis penyakit ini, dokter biasanya melakukan tes darah atau tes urine. Tes urine dilakukan untuk melihat ada tidaknya albumin atau darah dalam urine.

Sementara itu, tes darah dapat dilakukan untuk memperkirakan laju filtrasi glomerulus (eGFR), yang merupakan cara untuk memperkirakan berapa banyak darah yang disaring ginjal per menit untuk memastikan efisiensi kerjanya.

Tes-tes ini dapat mendiagnosis penyakit ginjal, tetapi untuk memastikan nefropati IgA memerlukan biopsi ginjal dan pemeriksaan jaringan di bawah mikroskop.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Organ Penderita Gagal Ginjal?

Bagaimana mengatasi nefropati IgA?

Pengobatan untuk nefropati IgA dilakukan untuk meringankan gejala dan mencegah atau menunda terjadinya gagal ginjal kronis.

Informasi dari PennMedicine menyebutka, pengobatan nefropati IgA berupa:

  • Pemberian penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE) dan penghambat reseptor angiotensin (ARB) untuk mengontrol tekanan darah tinggi dan pembengkakan (edema)
  • pemberian kortikosteroid, obat lain yang menekan sistem kekebalan tubuh
  • Obat untuk menurunkan kolesterol
  • Membatasi garam dan cairan untuk mengendalikan pembengkakan
  • Dokter juga sering meminta pasien untuk melakukan diet rendah protein.

Baca juga: Perbedaan Gagal Ginjal Akut dan Kronis yang Perlu Diketahui

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau