KOMPAS.com - Silent treatment adalah penolakan untuk berkomunikasi secara verbal dengan orang lain.
Ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan silent treatment, seperti kurangnya kemampuan untuk berkomunikasi hingga memiliki tujuan untuk memanipulasi orang lain.
Silent treatment dapat terjadi dalam berbagai jenis hubungan, termasuk hubungan asmara.
Anda yang mengalami silent treatment perlu memberikan respon yang tepat untuk membangun hubungan yang sehat, seperti memahami perasaan pasangan.
Untuk lebih jelasnya, ketahui cara menghadapi silent treatment dalam hubungan berikut ini.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Silent Treatment dan Dampaknya untuk Kesehatan Mental
Silent treatment bisa jadi merupakan salah satu bentuk kekerasan emosional yang berdampak negatif pada kesehatan mental.
Dilansir dari Medical News Today, cara menghadapi silent treatment tergantung pada apakah tindakan yang dilakukan merupakan bentuk kekerasan emosional yang diberikan oleh pasangan.
Jika silent treatment yang bertujuan untuk memanipulasi atau menyakiti pasangan merupakan bentuk kekerasan emosional yang perlu diatasi secara profesional, seperti melalui konseling.
Namun, silent treatment yang tidak dilakukan untuk memanipulasi atau menyakiti orang lain perlu dihadapi dengan tindakan yang tepat agar hubungan tetap terjaga.
Disarikan dari Medical News Today dan Healthline, berikut adalah beberapa cara menghadapi silent treatment dalam hubungan.
Silent treatment yang dilakukan oleh pasangan terkadang membuat komunikasi terhenti.
Namun, Anda perlu memahami bahwa pasangan sedang melakukan silent treatment sehingga dapat membantu untuk menentukan sikap terhadap pasangan dan sebaliknya.
Baca juga: 3 Penyebab dan Cara Menghadapi Silent Treatment dalam Keluarga
Menggunakan kata-kata yang sesuai, seperti menggunakan kata “aku” dibandingkan dengan “kamu”, dapat membuat pasangan lebih mengerti mengenai apa yang dirasakan oleh Anda.
Pilihan kata ini dapat mengalihkan fokus kepada perasaan dan kepercayaan pembicara dibandingkan dengan lawan bicara.
Mendorong pasangan untuk mengungkapkan emosi yang dirasakan dapat membuat Anda lebih memahami pasangan.