Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Perubahan Diet Terlihat? Berikut Penjelasannya...

Kompas.com - 30/10/2023, 08:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Ria Apriani Kusumastuti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Diet perlu dilakukan untuk menjaga berat badan ideal. Namun, kapan perubahan diet terlihat?

Sebenarnya, ada banyak faktor yang mempengaruhi berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk turun berat badan.

Beberapa faktor seperti usia, jenis kelamin, dan titik awal berat badan sangat berpengaruh pada berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai bobot ideal.

Jangka waktunya juga dapat bergantung pada berapa banyak kalori yang Anda konsumsi dibandingkan dengan berapa banyak yang Anda keluarkan.

Untuk itu, simak penjelasan dan proses penurunan berat badan berikut ini.

Baca juga: 4 Cara Temukan Pola Diet yang Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Kapan perubahan diet terlihat?

Ternyata, perubahan diet akan terlihat di waktu yang berbeda untuk masing-masing orang.

Berat badan yang turun terlalu banyak dalam waktu yang cepat tidak baik untuk kesehatan.

Hasilnya juga tidak permanen karena berat badan bisa kembali naik dalam jumlah yang lebih besar dari sebelumnya, atau disebut dengan efek "yo yo".

Dilansir dari Mayo Clinic, turun berat badan yang sehat dan bisa memberi hasil jangka panjang umumnya 0,5 kilogram hingga satu kilogram dalam seminggu.

Namun, hal itu akan terjadi jika Anda membakar 500 hingga 1000 kalori lebih banyak dari yang Anda konsumsi setiap hari, melalui diet rendah kalori dan olahraga teratur.

Setiap orang akan memiliki pengalaman yang berbeda untuk menurunkan berat badan sehingga tidak ada waktu yang pasti untuk menentukan kapan perubahan diet terlihat.

Baca juga: Berapa Banyak Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan?

Bagaimana penurunan berat badan terjadi?

Berat badan turun ketika kita mengkonsumsi lebih sedikit kalori daripada yang digunakan tubuh secara konsisten setiap harinya.

Sebaliknya, penambahan berat badan terjadi ketika Anda secara konsisten mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang Anda bakar.

Jadi, inti dari menurunkan berat badan adalah defisit kalori.

Makanan atau minuman yang dikonsumsi memiliki kalori yang perlu dihitung dalam keseluruhan asupan kalori Anda.

Melansir Medical News Today, ada tiga komponen yang berkaitan dengan pembakaran kalori, seperti:

  • Tingkat metabolisme istirahat (RMR) yang merupakan jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh Anda untuk mempertahankan fungsi normal tubuh, seperti bernapas dan memompa darah
  • Efek termal makanan (TEF) mengacu pada kalori yang digunakan untuk mencerna, menyerap, dan memetabolisme makanan
  • Efek aktivitas termal (TEA) adalah kalori yang Anda gunakan saat berolahraga yang juga dapat mencakup termogenesis aktivitas non-olahraga (NEAT), yang memperhitungkan kalori yang digunakan untuk aktivitas berat

Memahami kapan perubahan diet terlihat sangatlah penting untuk melakukan program penurunan berat badan yang lebih efektif.

Pasalnya, jika jumlah kalori yang dikonsumsi sama dengan jumlah kalori yang dibakar, maka berat badan Anda akan tetap sama.

Untuk menurunkan berat badan, Anda harus mengonsumsi lebih sedikit kalori daripada yang Anda bakar atau membakar lebih banyak kalori melalui peningkatan aktivitas.

Baca juga: Kenapa Berat Badan Tidak Turun padahal Sudah Diet dan Olahraga?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau