Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bintik Merah Saat Anak Demam, Bisa Jadi Gejala Apa?

Kompas.com - 10/11/2023, 10:30 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Kenaikan suhu tubuh atau demam pada anak sering kali membuat orangtua khawatir. Terlebih, jika demam disertai dengan bintik merah di kulit.

Bintik merah saat anak demam bisa jadi gejala peradangan, flu singapura, dan demam berdarah dengue (DBD).

Baca juga: 5 Ciri-ciri Bintik Merah Gejala Campak yang Khas

Simak penjelasan berikut untuk mengetahui lebih lanjut macam-macam kondisi medis atau penyakit pada anak yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik merah saat demam.

Bintik merah saat anak demam, bisa jadi gejala apa?

Disarikan dari Medical News Today dan KidsHealth, berikut beberapa kondisi medis dengan gejala bintik merah saat anak demam:

  • Peradangan

Bintik merah yang keluar saat anak demam atau setelahnya bisa menjadi tanda peradangan di dalam tubuh.

Peradangan biasanya terjadi akibat infeksi virus atau bakteri yang mengganggu imunitas tubuh.

  • Cacar air

Bintik merah saat anak demam juga bisa menjadi gejala penyakit cacar air yang disebabkan oleh infeksi virus Varicella zoster.

Cacar air dapat menyerang siapa saja, tapi umumnya terjadi pada anak di bawah lima tahun.

Bintik merah akibat cacar air biasanya meluas dalam 5-7 hari, bahkan setelah demam anak turun.

Baca juga: 4 Ciri-ciri Bintik Merah Demam Berdarah (DBD)

  • Flu Singapura

Kondisi medis yang ditandai dengan bintik merah saat demam selanjutnya adalah Flu Singapura atau juga disebut dengan Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD).

Bintik merah akibat Flu Singapura biasanya muncul di tangan, kaki, dan area mulut si kecil. Bintik merah tersebut dapat berkembang menjadi lepuhan atau luka.

Virus biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 10 hari. Obat pereda nyeri dapat membantu meringankan gejala.

  • Roseola

Muncul bintik merah saat demam juga bisa jadi gejala roseola yang biasanya menyerang anak usia di bawah 2 tahun.

Ruam ini muncul dengan demam tinggi mencapai 38,8 hingga 40,5 derajat celsius selama 3-4 hari.

  • Penyakit Kawasaki

Penyakit Kawasaki terutama dialami oleh anak di bawah 5 tahun.

Sindrom Kawasaki adalah penyakit yang mempengaruhi banyak organ, termasuk kulit, selaput lendir, kelenjar getah bening, dan dinding pembuluh darah.

Gejala penyakit Kawasaki antara lain, demam, muncul ruam pada dada, perut, dan sekitar kemaluan, telapak tangan bengkak, kaki berwarna merah keunguan, dan bibir kering atau pecah-pecah.

Baca juga: 3 Ciri-ciri Bintik Merah Gejala Flu Singapura

  • Fifth Disease

Bintik merah saat anak demam juga bisa karena fifth disease. Hal ini disebabkan karena virus Parvovirus B19.

Bintik merah akibat fifth disease sering kali terlihat seperti bercak merah atau lebih gelap di pipi.

Selain demam dan muncul bintik merah, gejala fifth disease lainnya yaitu sakit kepala, pilek, dan nyeri sendi.

  • Demam berdarah dengue (DBD)

Demam berdarah dengue (DBD) pada anak biasanya ditandai dengan demam tinggi mencapai 40 derajat celsius.

Setelah demam, anak akan merasakan nyeri di sekujur tubuh, sakit perut, dan muncul bintik-bintik merah pada kulitnya.

Baca juga: Beda dengan Penyakit Lain, Ini Ciri Bintik Merah pada Penderita DBD

Jadi, bintik merah saat anak demam bisa jadi gejala tujuh kondisi medis atau penyakit, yaitu:

  1. Peradangan
  2. Cacar air
  3. Flu Singapura
  4. Roseola
  5. Penyakit Kawasaki
  6. Fifth Disease
  7. Demam berdarah dengue (DBD).

Orangtua perlu mengajak si kecil periksa dan berobat ke dokter untuk memastikan penyebab bintik merah dan demam pada anak.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com