Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Pneumonia Bisa Berakibat Fatal? Ini Penjelasannya...

Kompas.com - 02/12/2023, 08:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Pneumonia yang dikenal juga sebagai paru-paru basah, merupakan salah satu infeksi yang umum pada anak-anak atau orang dewasa.

Mengutip Very Well Health, definisi pneumonia adalah infeksi paru-paru yang menyebabkan alveoli (kantung udara di paru-paru) terisi cairan atau nanah.

Hal itu akan membuat penderitanya sulit bernapas karena alveoli kesulitan mentransfer oksigen ke dalam darah dan membuang karbon dioksida menumpuk di dalam tubuh.

Selanjutnya, artikel ini akan mengulas secara ringkas tentang akibat pneumonia terhadap kesehatan tubuh penderitanya.

Baca juga: 4 Tahap Perkembangan Pneumonia Beserta Gejalanya

Apakah pneumonia berakibat fatal?

Pneumonia bisa berakibat fatal yang mengancam jiwa dalam beberapa kasus.

Menurut uraian Very Well Health, akibat pneumonia bisa bervariasi dari ringan hingga berat.

Bagi sebagian orang, penyakit ini bisa sangat serius, bahkan mematikan. Namun, bagi sebagian lainnya berdampak ringan.

Pneumonia bisa berakibat fatal biasanya karena komplikasi telah terjadi.

Komplikasi pneumonia paling umum adalah suatu kondisi yang disebut efusi pleura.

Efusi pleura adalah kondisi penumpukan cairan di selaput sekitar paru-paru di dalam rongga dada. Ini menyebabkan rasa nyeri di dada dan akan mengganggu kemampuan Anda bernapas.

Komplikasi pneumonia ini dan komplikasi lainnya dapat memperburuk kondisi jantung dan paru-paru yang sudah ada sebelumnya.

Baca juga: 4 Cara Mencegah Penularan Pneumonia yang Perlu Diketahui

Komplikasi pneumonia parah lainnya meliputi berikut:

  • Bakteremia adalah perpindahan infeksi dari paru-paru ke aliran darah. Hal ini dapat berkembang menjadi sepsis (infeksi pada aliran darah) dan syok septik (tekanan darah sangat rendah akibat sepsis), keduanya dapat berakibat fatal.
  • Abses paru-paru adalah penumpukan nanah dan jaringan rusak di paru-paru yang perlu diangkat. Kondisi ini kadang disebut pneumonia nekrotikans.
  • Meningitis adalah perpindahan infeksi dari paru-paru ke selaput yang mengelilingi otak.
  • Gangguan pernapasan akut dan kegagalan pernapasan, di mana infeksi akan membuat Anda sangat sulit bernapas. Anda memerlukan oksigen dan mungkin ventilator untuk membantu Anda bernapas.
  • Pneumonia yang parah dapat menyebabkan kerusakan pada organ dalam, menyebabkan gagal ginjal, hati, atau jantung.

Selain karena komplikasi yang berkembang, populasi tertentu menjadi faktor risiko yang memicu pneumonia berakibat fatal.

Baca juga: Mengenal Mycoplasma pneumoniae, Bakteri Penyebab Pneumonia

Siapa yang berisiko menderita pneumonia berakibat fatal?

Dikutip dari Health, pneumonia bisa lebih mematikan bagi orang-orang dalam populasi berisiko tinggi, seperti berikut:

  • Bayi, terutama yang lahir prematur
  • Orang dewasa di atas usia 65 tahun
  • Orang dengan penyakit kronis yang melemahkan sistem kekebalan tubuh
  • Orang yang merokok
  • Orang dengan gangguan penggunaan zat atau alkohol
  • Orang yang terpapar polusi lingkungan, asap beracun, dan beberapa bahan kimia

Risiko bagi bayi dan orang-orang dengan penyakit kronis tertentu lebih tinggi dibandingkan yang lain karena fungsi sistem kekebalan tubuh mereka yang rendah.

Bayi belum mempunyai sistem kekebalan tubuh yang berkembang sempurna.

Sedangkan, orang lanjut usia dan orang dengan penyakit kronis memiliki sistem kekebalan yang bekerja kurang efisien dibandingkan orang pada umumnya.

Baca juga: Apakah Pneumonia Menular dan Perlu Diwaspadai? Ini Penjelasannya...

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com