KOMPAS.com - Kebiasaan merokok bisa memberikan dampak negatif pada sejumlah organ vital, terutama paru-paru.
Kondisi paru-paru perokok umumnya lebih rusak dibandingkan bukan perokok karena paparan asapnya mengandung sekitar 7.000 zat kimia berbahaya.
Bahan-bahan kimia tersebut dapat merusak paru-paru dengan menyebabkan peradangan serta merusak sel dan pembuluh darah.
Untuk memberikan gambaran pada kebiasaan tidak sehat ini, kenali perbedaan paru-paru perokok dan bukan perokok.
Baca juga: 8 Cara Membersihkan Paru-paru Perokok setelah Berhenti Merokok
Melansir Medical News Today, berikut ini perbedaan paru-paru perokok dan bukan perokok yang dapat Anda ketahui, yaitu:
Perbedaan paru paru sehat dan perokok bisa dikenali dari kondisi warna organ pernapasan ini. Paru-paru perokok berwarna hitam karena tertutup selaput akibat kebiasaan tak sehat ini.
Semakin lama seorang perokok merokok, semakin terlihat jelas lapisan hitam pada paru-paru tersebut.
Sedangkan, paru-paru yang sehat alias yang dimiliki oleh orang bukan perokok memiliki warna merah muda, terlihat seperti spons, licin, dan cukup fleksibel untuk mengembang serta mengempis di setiap tarikan napas.
Paru-paru orang yang bukan perokok memiliki ukuran yang normal.
Sedangkan paru-paru perokok mungkin mengalami hiperinflasi atau ukurannya bertambah besar dibandingkan ukuran normal.
Perbedaan paru paru sehat dan perokok selanjutnya dapat dilihat dari ada tidaknya peradangan.
Paru-paru perokok pasif maupun perokok aktif rentan mengalami peradangan akibat menghirup asap rokok dan racun zat kimia.
Sedangkan pada paru-paru sehat tidak ditemukan adanya peradangan atau pembengkakan.
Paru-paru perokok rentan mengalami penyusutan otot diafragma. Hal ini bisa berdampak pada sistem pernapasan.
Untuk diketahui, otot diafragma dalam tubuh berbentuk kubah dan terletak tepat di bawah paru-paru serta jantung.