Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/06/2023, 21:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

 

KOMPAS.com - Asap rokok sangat berbahaya baik bagi perokok aktif maupun pasif, terutama anak-anak.

Mengutip Healthy Children, asap rokok sangat berbahaya bagi anak-anak karena paru-paru mereka masih berkembang, belum sempurna seperti orang dewasa.

Menurut Nationwide Childrens, laju pernapasan anak-anak juga lebih cepat dari pada orang dewasa, khususnya bayi baru lahir.

Baca juga: Kandungan Rokok yang Membuatnya Berbahaya untuk Kesehatan

Kecepatan orang dewasa bernapas (menarik-mengeluarkan napas) sekitar 14-18 kali per menit. Namun, bayi yang baru lahir dapat bernapas secepat 60 kali dalam satu menit.

Ketika anak kecil menghirup udara yang dipenuhi asap rokok, paru-paru mereka yang sedang berkembang menerima konsentrasi racun lebih banyak.

Apalagi bayi tidak mungkin bisa pindah sendiri ke ruangan lain karena udaranya berasap. Mereka bergantung pada kita untuk memberi mereka udara bersih untuk bernafas.

Baca juga: 9 Kandungan Rokok Elektrik yang Membuatnya Berbahaya

Jika anak terpapar rokok di rumah dari orangtuanya yang perokok aktif dan terpapar juga di lingkungan luar, ia lebih mungkin mengembangkan masalah kesehatan serius.

Untuk diketahui bahwa setiap kali anak-anak menghirup asap rokok, mereka terpapar lebih dari 7.000 bahan kimia dan 50 di antaranya bersifat karsinogenik (penyebab kanker).

Apa saja dampaknya untuk kesehatan anak, berikut artikel ini akan mengulasnya secara ringkas.

Baca juga: 5 Efek Samping Asap Paparan Rokok pada Perokok Pasif 

Apa saja dampak asap rokok terhadap kesehatan anak?

Dikutip dari Nationwide Childrens, tidak ada tingkat paparan yang aman untuk asap rokok.

Beberapa dampak asap rokok terhadap kesehatan anak sebagai perokok pasif meliputi berikut:

  • Sindrom kematian bayi mendadak (sudden infant death syndrome/SIDS): bayi yang terpapar asap rokok setelah lahir lebih mungkin meninggal akibat. Ini terjadi 4 kali lebih sering pada bayi yang terpapar asap rokok dibandingkan pada bayi yang memiliki lingkungan bebas asap rokok.
  • Pneumonia dan bronkiolitis: ini bisa terjadi 4 kali lebih sering
  • Infeksi pernapasan: ini meliputi pilek dan infeksi sinus. Anak-anak yang menjadi perokok pasif akan lebih sering pilek dan sulit mengatasinya.
  • Asap rokok memperburuk asma dan dapat menyebabkan asma lebih sering kambuh.
  • Infeksi telinga: ini penyebab paling umum gangguan pendengaran pada anak-anak. Infeksi akan diperparah dengan peradangan, jika asap mengiritasi saluran telinga tengah (saluran Eustachius).

 Baca juga: Efek Samping Paparan Rokok Elektrik pada Perokok Pasif

Dikutip dari Healthy Children, anak-anak dengan asma sangat sensitif terhadap asap rokok.

Ini dapat menyebabkan lebih banyak serangan asma dan serangannya mungkin lebih parah, membutuhkan perawatan di rumah sakit.

Jika ibu hamil merokok selama kehamilan, Anda menempatkan diri Anda dan bayi dalam kandungan pada risiko masalah kesehatan.

Ibu hamil yang perokok aktif juga memiliki peluang lebih besar untuk mengalami keguguran dan kemungkinan bayi lahir mati lebih tinggi.

Baca juga: Paparan Asap Rokok Bisa Jadi Faktor Tak Langsung Penyebab Stunting 

Melansir Nationwide Childrens, berikut macam dampak asap rokok pada bayi:

  • Kurangnya makanan dan oksigen untuk bayi: saat ibu merokok, hal itu akan menyempitkan pembuluh darah yang membawa makanan dan oksigen ke bayinya.
  • Mengurangi jumlah oksigen dalam darah: hal ini dapat mempengaruhi pertumbuhan normal bayi.
  • Berat badan lahir rendah: bayi dalam kandungan seorang perokok mungkin tidak bisa tumbuh sebanyak yang seharusnya. Ukuran bayi mungkin tidak akan pernah menyusul di level normal.
  • Kelahiran prematur: dampak asap rokok pada anak yang dikandung ibu perokok aktif mungkin akan membuatnya lahir terlalu cepat. Ini dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius bagi bayi, termasuk kematian.
  • Masalah jantung dan paru-paru: seorang ibu yang merokok meningkatkan detak jantung bayinya, yang dapat membuat jantung bayi bekerja terlalu keras. Ini dapat meningkatkan risiko anak terkena penyakit jantung dan masalah asma saat lahir. Merokok selama kehamilan menyebabkan paru-paru bayi lebih kecil.
  • Kematian bayi mendadak yang tidak dapat dijelaskan (SIDS): seorang ibu yang merokok selama kehamilan meningkatkan risiko anaknya saat lahir mengalami kematian mendadak yang tidak dapat dijelaskan saat tidur.
  • Kesulitan belajar dan berperilaku: ketika seorang ibu merokok selama kehamilan, anaknya mungkin akan mengalami masalah di sekolah. Anak mungkin mengalami kesulitan belajar, hiperaktif, dan sulit berkonsentrasi.
  • Plasenta terpisah dari rahim: hal ini menyebabkan anak dalam kandungan kehilangan oksigen dan nutrisi. Ini meningkatkan risiko masalah pertumbuhan.
  • Ketuban pecah terlalu dini: ini dapat menyebabkan infeksi, persalinan prematur dan mematikan bagi ibu dan bayi.
  • Cacat lahir tertentu: ini meliputi celah bibir dan langit-langit tidak ada, club foot, gastroschisis (kecacatan pada organ pencernaan), cacat jantung, kriptorkismus (kegagalan salah satu atau kedua testis anak tidak turun ke dalam skrotum).

Sebelum dampak asap rokok dialami anak Anda, lebih baik untuk berhenti merokok. Berhenti merokok juga meningkatkan kesehatan Anda.

Baca juga: 11 Bahaya Asap Rokok bagi Bayi yang Perlu Diwaspadai 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau