KOMPAS.com - PTSD adalah akronim dari Post Traumatic Stress Disorder, yang diterjemahkan menjadi gangguan stres pascatrauma.
PTSD dapat terjadi setelah peristiwa traumatis, seperti bencana alam, perang, maupun pengalaman buruk di masa lalu (termasuk kecelakaan, pelecehan, penindasan, dan kematian orang terdekat).
Baca juga: Studi Ungkap Manfaat Diet Mediterania Bisa Kurangi Gejala PTSD
Mengutip Cleveland Clinic, orang dengan PTSD memiliki pikiran dan perasaan yang intens dan mengganggu dengan pengalaman buruk tersebut.
Orang dengan PTSD memiliki peningkatan risiko bunuh diri, baik dalam bentuk pemikiran maupun upaya nyata.
Artikel ini akan mengulas selengkapnya tentang PTSD agar Anda dapat mawasdiri dan memberikan perhatian kepada orang terdekat yang mungkin mengalami kondisi ini.
Baca juga: Terlihat Sama, Ini Beda Depresi dan PTSD
Jika dijabarkan lebih lengkap, PTSD adalah suatu kondisi kesehatan mental yang bisa muncul setelah mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis.
Peristiwa traumatis tersebut mungkin mengancam jiwa atau menimbulkan ancaman signifikan terhadap kesejahteraan fisik, emosional, atau spiritual penderitanya.
PTSD dapat mempengaruhi orang-orang dari segala usia, baik anak kecil, remaja, orang dewasa, maupun lanjut usia.
Orang yang mengalami PTSD akan dilanda oleh pikiran dan perasaaan terkait peristiwa traumatis tersebut.
Itu bisa menimbulkan respons, seperti kecemasan, suasana hati tertekan atau perasaan bersalah atau malu.
Penderitanya juga bisa mengalami kilas balik atau mimpi buruk terkait peristiwa tersebut.
Mereka akan berusaha menghindari situasi, tempat, dan aktivitas yang berhubungan dengan kejadian karena membuatnya diliputi pikiran dan perasaan tidak enak.
PTSD akan menyebabkan fungsi hidup sehari-hari seseorang terganggu.
Baca juga: Mengenal Gangguan Stres Pascatrauma: Gejala, Penyebab, Penanganan
Mengutip Mayo Clinic, seseorang dapat mengembangkan gangguan stres pascatrauma ketika mengalami, melihat, atau mengetahui peristiwa yang melibatkan kematian aktual atau ancaman, cedera serius, atau pelecehan seksual.
Seperti kebanyakan masalah kesehatan mental, PTSD mungkin disebabkan oleh kombinasi kompleks dari hal-hal berikut:
Baca juga: Risiko Penyakit Jantung Meningkat pada Orang dengan Gangguan Mental
Ada beberapa faktor yang mungkin membuat seseorang lebih mungkin terkena PTSD setelah peristiwa traumatis, seperti:
Baca juga: Apakah Kesepian Merupakan Masalah Kesehatan Mental?
Menurut Cleveland Clinic, seseorang dapat didiagnosis PTSD, jika memiliki gejala yang sama lebih dari sebulan dan menyebabkan tekanan atau masalah yang signifikan dalam fungsi sehari-hari.
Gejala PTSD terbagi dalam empat kategori yaitu:
Baca juga: Dampak Judi untuk Kesehatan Mental dan Cara Mengatasinya
Baca juga: Dampak Media Sosial bagi Kesehatan Mental Anak
Gangguan mental ini dapat mengganggu seluruh fungsi hidup seseorang, meliputi bekerja, menjalin hubungan, mengelola kesehatan, dan sebagainya di kehidupan sehari-hari.
Memiliki PTSD juga dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan mental lainnya.
Kondisi berikut ini bisa menjadi komplikasi PTSD yang dapat memperburuk gejalanya:
Jika Anda atau orang terdekat Anda memiliki pikiran dan perasaan yang mengganggu tentang peristiwa traumatis, segeralah untuk konsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan mental.
Mendapatkan pengobatan sesegera mungkin dapat membantu mencegah gejala PTSD semakin parah.
Baca juga: Apa Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.