KOMPAS.com - Kabat baik untuk orang yang memiliki masalah kesehatan mental PTSD (post-traumatic stress disorder). Penelitian membuktikan, manfaat diet mediterania potensial untuk mengurangi gejala PTSD.
Dilansir dari WebMd, PTSD adalah gangguan mental yang muncul setelah seseorang mengalami, merasakan, atau menyaksikan peristiwa traumatis dan menakutkan.
Kebanyakan pengidap akan menunjukkan gejala PTSD seperti terkejut, marah, gugup, takut, rasa bersalah berlebihan, mati rasa, sampai mengalami masalah tidur setelah menghadapi trauma pemicunya.
Hingga saat ini belum ditemukan obat untuk PTSD. Tapi, penyakit ini bisa dikelola dengan terapi dan gaya hidup sehat.
Baca juga: Gangguan Stress Pascatrauma (PTSD)
Menurut jurnal Nature Mental Health yang dirilis Rabu (19/10/2023), para ahli dari Harvard TH Chan School of Public Health menemukan fakta, wanita pengidap PTSD yang yang tidak mengikuti diet mediterania lebih berisiko terkena penyakit jantung dan mengalami gejala PTSD yang parah.
“Hasil studi ini membuktikan manfaat diet mediterania dapat membantu orang yang merasakan gejala PTSD,” kata Yang-Yu Liu PhD, salah satu peneliti, kepada WebMD (23/10/2023).
Para ahli membandingkan data pola makan dan sampel tinja dari 191 wanita yang merasakan gejala PTSD ke bank data penelitian sepanjang 2008 sampai 2013.
Para wanita dalam penelitian tersebut juga dicatat jenis paparan traumanya menggunakan Kuesioner Trauma Singkat dari Pusat Nasional PTSD.
Dari hasil analisis, ahli menemukan penderita PTSD yang menjalankan diet mediterania memiliki gejala PTSD yang lebih ringan dibandingkan partisipan yang sering makan daging merah dan daging olahan.
Untuk diketahui, kebiasaan mengonsumsi asupan nabati memang dikaitkan dengan lebih sedikit gejala PTSD.
Selain itu, para ahli turut mengamati mikroorganisme spesifik dalam mikrobioma usus dan menemukan bahwa orang yang mengikuti diet mediterania memiliki tingkat Eubacterium eligens (bakteri baik) yang lebih tinggi.
Sementara kadar Eubacterium eligens di usus cenderung lebih sedikit pada orang yang mengonsumsi daging merah atau daging olahan.
Para peneliti mengaku tertarik akan hubungan PTSD, diet, dan mikrobioma usus ini dan akan melakukan penelitian lebih lanjut guna mendapatkan metode pencegahan gejala PTSD yang tepat.
“Kami sangat ingin mempelajari lebih lanjut tentang hubungan antara PTSD, pola makan, dan mikrobioma usus. Dalam penelitian selanjutnya, kami akan mencoba memvalidasi kemanjuran probiotik sebagai metode untuk mencegah PTSD.” tambahnya.
Baca juga: Terlihat Sama, Ini Beda Depresi dan PTSD
Melansir Cleveland Clinic, diet Mediterania adalah pola makan yang menekankan pada makanan nabati dan lemak sehat.
Karakteristik diet ini adalah konsumsi tinggi minyak zaitun, buah, kacang-kacangan, sayur-sayuran, dan sereal.
Selain itu, pada diet ini Anda hanya perlu mengonsumsi cukup ikan dan unggas, serta mengurangi konsumsi berbagai olahan produk susu, daging merah, daging olahan dan makanan manis.
Selain berpengaruh dalam mengurangi gejala PTSD, diet mediterania ini dikenal memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, antara lain:
Setelah menyimak beragam manfaat diet mediterania di atas, Anda yang punya gejala PTSD baiknya menjajal diet sehat ini. Bila perlu, diskusikan juga dengan dokter yang menangani tepat tidaknya diet ini untuk kondisi kesehatan Anda.
Baca juga: Gejala PTSD pada Anak dan Remaja yang Perlu Diperhatikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.