Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan penyumbatan atau memicu pecahnya pembuluh darah yang bisa meningkatkan risiko stroke.
Baca juga: 7 Kondisi Medis Mirip Stroke yang Pantang Disepelekan
Selain memantau tekanan darah, kita juga perlu memeriksa kolesterol secara rutin.
Pasalnya, kolesterol termasuk salah satu faktor penyakit, termasuk stroke.
Individu yang memiliki kadar kolesterol tinggi berisiko memiliki penumpukan plak pada arteri yang seiring waktu bisa menghambat aliran darah dari jantung ke otak sehingga menyebabkan stroke.
Pengidap diabetes tipe 1 maupun tipe 2 (diabetes melitus) sama-sama berisiko terkena serangan stroke.
Pada diabetes tipe 1, seseorang bisa terkena stroke karena pembuluh darah yang rusak akibat peningkatan kadar glukosa.
Sementara itu, penderita diabetes tipe 2 sering kali memiliki kondisi kesehatan yang bisa menjadi penyebab stroke, termasuk kolesterol tinggi.
Masalah jantung seperti penyakit arteri koroner dapat meningkatkan risiko stroke.
Penyakit jantung lain yang dapat meningkatkan risiko stroke, yaitu detak jantung tidak beraturan (aritmia), cacat katup jantung, dan pembesaran jantung.
Selain itu, genetika, riwayat keluarga, usia, dan jenis kelamin juga bisa menjadi faktor yang menyebabkan stroke.
Baca juga: Apakah Stroke Saat Tidur Lebih Cepat Memicu Kematian?