KOMPAS.com - Stroke adalah kondisi darurat yang bisa mengakibatkan kematian atau cacat permanen. Namun, tahukah Anda faktor apa saja yang menyebabkan stroke?
Faktor yang menyebabkan stroke bisa dari gaya hidup tidak sehat, seperti kurang aktivitas fisik atau manajemen stres yang tidak baik.
Baca juga: Minum Kopi Bisa Mencegah Stroke? Berikut Penjelasannya...
Selain itu, beberapa kondisi medis, seperti obesitas, kolesterol tinggi, dan diabetes juga bisa menjadi penyebab serangan stroke.
Untuk lebih jelasnya, simak ulasan tentang faktor penyebab stroke berikut:
Dilansir dari Medical News Today, berikut daftar faktor penyebab stroke yang perlu Anda ketahui:
Faktor penyebab stroke yang pertama adalah kurang aktivitas fisik atau jarang berolahraga.
Seseorang yang hidup menetap atau kurang aktivitas fisik berisiko mengalami tekanan darah tinggi, kolesterol, obesitas, dan diabetes, yang semuanya memicu serangan stroke.
Pola makan tinggi garam, lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol adalah pola makan yang memicu stroke.
Sebuah peneltian ada 2022 yang diterbitkan di jurnal Pcychosomatic Medicine menunjukkan bahwa tingkat stres memicu lonjakan tekanan darah yang mengakibatkan serangan stroke iskemik.
Baca juga: 6 Faktor Risiko Pemicu Stroke di Usia Muda, Termasuk Begadang
Merokok dapat meningkatkan risiko stroke sebesar 12 persen untuk setiap lima batang rokok yang diisap per-hari-nya.
Menurut CDC, merokok menjadi pemicu stroke karena merusak pembuluh darah dan jantung, meningkatkan tekanan darah, dan mengurangi jumlah oksidgen yang dapat diangkut darah.
Faktor yang menyebabkan stroke berikutnya yaitu konsumsi alkohol berlebihan.
Alkohol bisa menjadi penyebab stroke karena memicu kenaikan tekanan darah dan kadar trigliserida.
Individu yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas cenderung memiliki kadar kolesterol jahat, trigliserida, dan tekanan darah tinggi yang memicu serangan stroke.
Menurut American Heart Association (AHA), rata-rata pengidap stroke memiliki riwayat tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan penyumbatan atau memicu pecahnya pembuluh darah yang bisa meningkatkan risiko stroke.
Baca juga: 7 Kondisi Medis Mirip Stroke yang Pantang Disepelekan
Selain memantau tekanan darah, kita juga perlu memeriksa kolesterol secara rutin.
Pasalnya, kolesterol termasuk salah satu faktor penyakit, termasuk stroke.
Individu yang memiliki kadar kolesterol tinggi berisiko memiliki penumpukan plak pada arteri yang seiring waktu bisa menghambat aliran darah dari jantung ke otak sehingga menyebabkan stroke.
Pengidap diabetes tipe 1 maupun tipe 2 (diabetes melitus) sama-sama berisiko terkena serangan stroke.
Pada diabetes tipe 1, seseorang bisa terkena stroke karena pembuluh darah yang rusak akibat peningkatan kadar glukosa.
Sementara itu, penderita diabetes tipe 2 sering kali memiliki kondisi kesehatan yang bisa menjadi penyebab stroke, termasuk kolesterol tinggi.
Masalah jantung seperti penyakit arteri koroner dapat meningkatkan risiko stroke.
Penyakit jantung lain yang dapat meningkatkan risiko stroke, yaitu detak jantung tidak beraturan (aritmia), cacat katup jantung, dan pembesaran jantung.
Selain itu, genetika, riwayat keluarga, usia, dan jenis kelamin juga bisa menjadi faktor yang menyebabkan stroke.
Baca juga: Apakah Stroke Saat Tidur Lebih Cepat Memicu Kematian?