KOMPAS.com - Gejala sarkoma rahim sangat penting untuk disadari sejak dini, sebelum penyakit menyebar.
Mengutip American Cancer Society, kanker dimulai ketika sel-sel dalam tubuh mulai tumbuh di luar kendali.
Sarkoma rahim adalah kanker yang dimulai pada otot dan jaringan pendukung rahim (uterus).
Baca juga: Kenali Apa Itu Sarkoma Rahim, Penyebab, Gejala, Pengobatannya
Ini jenis kanker rahim, yang jika dibandingkan dengan lainnya sarkoma rahim lebih langka.
Sebagian besar kanker rahim terbentuk di lapisan rahim (endometrium), yang disebut kanker endometrium.
Sarkoma uterus biasanya tumbuh lebih cepat dan menyebar lebih cepat dibandingkan kanker endometrium pada umumnya.
Namun, tidak semua sarkoma uterus sama agresifnya. Ini tergantung di mana letak sarkoma dan jenisnya.
Baca juga: 10 Penyebab Histerektomi yang Membuat Wanita Tanpa Rahim
Kanker langka ini bisa menyebabkan wanita kehilangan rahim karena prosedur operasi saat penyakit sudah menyebar parah di organ dan jaringan sekitar.
Oleh karena itu, memahami tanda-tanda kanker sarkoma rahim sangatlah penting.
Kebanyakan orang yang didiagnosis menderita sarkoma uterus berusia di atas 40 tahun. Namun, ada juga wanita yang berusia 20 tahun telah menerima diagnosis sarkoma uterus.
Artikel ini akan mengulas gejala kanker sarkoma uterus agar Anda sebagai para wanita dapat lebih waspada.
Baca juga: Seorang Wanita Tanpa Rahim di AS Bisa Melahirkan, Bagaimana Caranya?
Menurut American Cancer Society, gejala tertentu mungkin menunjukkan Anda menderita sarkoma uterus, seperti berikut:
Kebanyakan wanita yang didiagnosis dengan sarkoma uterus mengalami pendarahan yang tidak normal (pendarahan antarperiode, lebih banyak pendarahan selama menstruasi, atau pendarahan setelah menopause).
Gejala ini lebih sering disebabkan oleh kondisi selain kanker, tetapi pendarahan abnormal harus segera diperiksa.
Jika Anda telah mengalami menopause, pendarahan atau flek vagina apa pun adalah hal yang tidak normal, dan harus segera dilaporkan ke ahli kesehatan Anda.