Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Penyakit Herpes di Bibir: Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatan

Kompas.com - 24/02/2024, 18:00 WIB
Rini Agustin,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit herpes bibir adalah penyakit infeksi pada bibir yang disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1).

Herpes bibir dikenal juga sebagai herpes labialis atau herpes oral.

Herpes bibir terjadi di area mulut, termasuk bibir, gusi, dan lidah.

Apabila seseorang pernah menderita herpes sebelumnya, tak menutup kemungkinan bisa mengalaminya kembali di kemudian hari, karena virus herpes akan menetap di dalam tubuh seumur hidup.

Dilansir dari Medical News Today, seseorang dengan penyakit herpes bibir akan merasa gatal, terbakar, atau kesemutan di sekitar mulut, bibir, atau lidah.

Baca juga: Kenali Apa Itu Herpes Zoster, Penyebab, dan Gejala

Kemudian, luka dingin atau lepuhan kecil dapat berkembang di area bibir.

Selain oleh virus herpes simpleks tipe-1 (HSV-1), herpes bibir juga dapat disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe-2 (HSV-2).

HSV-2 adalah jenis virus herpes yang paling sering menyebabkan herpes kelamin.

Hal ini dapat terjadi akibat seks melalui mulut (oral) kepada penderita herpes genital sehingga virus berkembang di mulut.

Penyebab penyakit herpes di bibir

ilustrasi gejala herpes.iStockphoto/simarik ilustrasi gejala herpes.

Herpes bibir umumnya disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV) tipe-1.

Virus ini dapat menular melalui kontak langsung dengan seseorang yang terinfeksi, luka terbuka, air liur, dan permukaan mulut bagian dalam.

Baca juga: 21 Komplikasi HIV yang Harus Diwaspadai, Ada Herpes dan Kanker

Melansir dari Cedars Sinai, beberapa cara penyebaran virus herpes simpleks tipe-1 (HSV-1) adalah:

  • Mencium orang lain, termasuk anak dan bayi.
  • Menyentuh luka lepuh di area mulut penderita, kemudian tidak sengaja menyentuh bibir diri sendiri.
  • Berbagi alat makan, lipstik, atau alat cukur, dengan penderita.

Ketika seseorang mengidap virus herpes, virus tersebut tinggal di dalam sel kulit dan saraf seumur hidup.

Namun, mungkin orang tersebut tidak menyadari bahwa mereka memiliki HSV.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau