KOMPAS.com - Skizofrenia adalah masalah kesehatan mental kronis yang menyebabkan seseorang mengalami delusi atau halusinasi. Lantas, apa gejala skizofrenia?
Gejala skizofrenia yang umum yaitu adanya distorsi realitas berupa halusinasi atau delusi.
Baca juga: 5 Penyebab Skizofrenia yang Harus Diperhatikan
Penyintas skizofrenia yang mengalami halusinasi akan merasakan rangsangan yang tidak nyata pada indra pendengaran, penciuman, atau penglihatan.
Sedangkan, delusi dapat berupa perasaan kuat, seperti merasa diancam, merasa diracuni, meyakini dirinya memiliki kekuatan khusus, atau menganggap kelompok tertentu memegang kendali atas dirinya.
Selain halusinasi dan delusi, penyintas gangguan mental ini juga mengalami gejala kognitif, seperti sulit berkonsentrasi dan susah diajak berkomunikasi.
Untuk lebih jelasnya, simak daftar gejala skizofrenia berikut.
Gejala skizofrenia dapat bervariasi tergantung pada jenis, tingkat keparahan, menggunakan zat tertentu, atau tidak disiplin minum obat dari dokter.
Dilansir dari Healthline, berikut beberapa ciri-ciri skizofrenia yang perlu Anda ketahui:
Baca juga: Mengenal 4 Tipe Skizofrenia dan Cara Mengatasinya
Jika Anda mendapati orang terdekat mengalami gejala skizofrenia, cobalah untuk mendengar dan memvalidasi kondisinya.
Anda juga dapat mendorong penyintas untuk melakukan perawatan dari ahli kejiwaan.
Dokter atau psikiater mungkin akan memberikan pengobatan dan terapi yang berguna untuk menekan gejala yang dialami penderita skizofrenia.
Penyebab skizofrenia belum diketahui secara pasti. Namun, sederet penelitian menunjukkan bahwa faktor biologis, genetik, dan lingkungan bisa memicu masalah kesehatan mental ini.
Sebuah studi yang diterbitkan National Library of Medicine menyatakan bahwa tes pencitraan menunjukkan adanya kelainan struktur otak tertentu pada penyintas skizofrenia.
Meskipun penyebab skizofrenia masih belum diketahui, ada beberapa faktor risiko yang bisa menyebabkan risiko gangguan mental ini.
Faktor pertama yaitu paparan racun, virus, atau malnutrisi saat seseorang masih berada di dalam kandungan (janin) atau selama bayi yang mengakibatkan pertumbuhan dan perkembang menjadi tidak optimal.
Selain itu, penyalahgunaan obat-obatan psikotropika serta kondisi lingkungan seperti tinggal di daerah perang atau situasi lain yang menegangkan bisa memicu skizofrenia.
Baca juga: Berapa Besar Kemungkinan Skizofrenia Diturunkan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.