KOMPAS.com - Penyakit diabetes dapat menyerang siapa pun tanpa mengenal usia. Namun, risiko diabetes kemungkinan meningkat di usia senja. Lantas, apa gejala diabetes pada lansia?
Peningkatan rasa haus, sering buang air kecil, dan penghilatan kabur bisa menjadi tanda-tanda diabetes pada lansia yang umum.
Untuk mengetahui lebih lanjut macam-macam gejala diabetes pada lansia, simak ulasan berikut.
Baca juga: IDAI Jelaskan Cara Puasa yang Aman untuk Anak Diabetes
Dilansir dari National Council on Aging (NCOA), berikut tanda-tanda diabetes pada lansia yang pantang disepelekan:
Diabetes menyebabkan penumpukan kadar glukosa dalam darah yang membuat ginjal bekerja berlebihan.
Saat ginjal bekerja untuk menyaring glukosa, kelebihan glukosa akan dikeluarkan melalui urine.
Kondisi ini dapat meningkatkan rasa haus atau yang disebut polidipsia yang membuat seseorang membutuhkan cairan lebih banyak dari biasanya dan sering buang air kecil.
Gejala diabetes pada lansia selanjutnya yaitu merasa lelah berlebihan sampai seperti tidak memiliki energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Rasa lelah yang berlebihan ini terjadi karena hormon insulin tidak dapat mengelola gula darah yang berlebihan menjadi energi.
Kelelahan juga bisa menjadi tanda dehidrasi pada penderita diabetes karena peningkatan frekuensi urine.
Baca juga: Lauk Apa Saja yang Boleh Dimakan Penderita Diabetes?
Sebagian besar orang lanjut usia dengan diabetes mengeluhkan penyembuhan luka yang lebih lama dari umumnya.
Misalnya memar yang tidak kunjung reda atau luka tampak basah dan sulit kering.
Tanda peringatan diabetes lainnya yaitu timbulnya luka, terutama di bagian kaki tanpa alasan yang diketahui serta infeksi kulit yang tidak kunjung sembuh.
Lansia dengan diabetes berisiko mengalami hipoglikemia atau kondisi saat kadar gula darah terlalu rendah (di bawah 70 mg/dL).
Penurunan gula darah yang signifikan mengakibatkan pusing, tubuh terasa lemas, gemetar, kebingungan, dan bahkan pingsan.