KOMPAS.com - Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) skizofrenia sering mendapat stigma buruk dari masyarakat, berupa diskriminasi, perlakuan kasar, kata-kata hinaan, hingga dijauhi oleh lingkungan sosial.
Padahal, orang dengan konsidi ini justru perlu dukungan besar oleh orang sekitarnya.
Apalagi, penderita skizofrenia memang sering mengasingkan diri. Namun selain perawatan medis, mereka sebenarnya butuh dukungan dari orang terdekat.
Orang terdekat dapat memberi kasih sayang dan mendukung penderita skizofrenia dengan memotivasi, membantu mengenali gejala, hingga menyiapkan perawatan dengan psikiater atau ahli kejiwaan.
Baca juga: Indonesia Peringkat 1 Negara dengan Skizofrenia, Stigma Harus Dihilangkan
Apabila Anda memiliki sanak saudara, rekan, atau tetangga ODGJ dengan skizofrenia berikut hal yang mungkin bisa Anda lakukan untuk mendukung mereka.
Saat orang terdekat mengungkapkan dan menunjukkan halusinasi atau delusi mereka, Anda mungkin bingung karena tidak tahu bagaimana cara merespons yang tepat.
Adalah normal jika Anda tidak tahu kalimat apa yang paling cocok untuk menanggapi ujaran delusi mereka.
Namun, alih-alih mengabaikan gejala tersebut, Anda dapat mengingat hal-hal kecil yang mereka lihat, dengar, dan yakini bahwa semua itu memang nyata.
Kemudian, Anda bisa merespons mereka dengan kalimat tanggapan seperti:
Baca juga: Bagaimana Kelebihan Dopamin Bikin Halusinasi dan Berkaitan dengan Skizofrenia?
Orang dengan skizofrenia cenderung melakukan semuanya dengan sesuka hati.
Bahkan, tak peduli akan kondisi dirinya dan lingkungan sekitar yang mungkin butuh sentuhan-sentuhan, seperti mandi bersih, cukur rambut, atau mengenakan baju yang layak.
Melansir Health, jangan memaksa mereka untuk berubah atau terlalu ikut campur membenahi kepribadian orang dengan skizofrenia.
Anda cukup memberi saran saja dan membiarkan mereka tetap memegang kendali atas keputusan dan tindakannya.
Sebagai contoh, berikut kalimat yang bisa Anda sampaikan:
Penarikan diri dari sosial dan isolasi sering menjadi tanda awal skizofrenia. Kemudian pada beberapa kasus, ada yang menghindari hal yang dulu mereka sukai, seperti pekerjaan atau sekolah, dan hobi.