KOMPAS.com - Air susu ibu atau ASI mengandung sejumlah zat gizi serta antibodi yang penting untuk tumbuh kembang bayi. Itu sebabnya ASI menjadi makanan terbaik bagi bayi.
ASI yang memiliki kualitas baik mengandung banyak energi dan nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk bulan pertama kehidupannya. ASI juga terus menyediakan setengah atau lebih dari kebutuhan gizi bayi selama usia di atas 6 bulan sampai sepertiga selama tahun kedua kehidupannya.
Menurut dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, Sp.A, kebutuhan asupan ASI untuk bayi bisa dihitung berdasarkan berat badan bayi dikalikan dengan 150-180 cc.
“Jika bayi di usia dua atau tiga bulan diasumsikan memiliki berat badan 5 kilogram, maka kebutuhan ASI-nya bisa mencapai 750cc sampai 1 liter,” ucap dokter yang akrab disapa dr.Tiwi dalam acara Kampanye ASI Berkualitas di Jakarta, Rabu (6/3/2024).
Baca juga: ASI Berkualitas untuk Turunkan Angka Stunting
Dipaparkan oleh dr.Tiwi, ASI yang berkualitas akan mendukung penambahan berat badan bayi. Idealnya, dalam tiga bulan pertama, berat badan bayi harus naik 20-40 gram sehari.
Jika bobot bayi kecil atau dalam sebulan naiknya kurang dari 1.200 gram, maka kualitas ASI bisa dikatakan tidak baik.
ASI yang bagus untuk menambah berat badan bayi adalah yang tinggi kandungan lemak dengan ciri-ciri lebih kental atau disebut hindmilk.
Sementara itu, ASI yang lebih encer atau foremilk memiliki kandungan laktosa tinggi yang baik untuk pencernaan.
"ASI kalau kental atau hindmilk mengandung banyak lemak, itu yang buat berat badan, tinggi, dan perkembangan otak. Tapi bukan berarti ASI encer tidak baik, ada ASI yang lebih encer atau foremilk tinggi laktosa dan tinggi protein itu bagus untuk pencernaan," tambahnya.
Cara mendapatkan ASI berkualitas, lanjut dr Tiwi, adalah rajin memerah ASI terutama saat awal kelahiran. Ia menyarankan ibu menyusui memerah ASI setiap tiga jam sekali untuk mendapatkan ASI berkualitas sekaligus menambah produksi ASI.
“Kalau bersama bayinya tapi susah menyusui karena lecet, perah saja ASI tiap tiga jam, memerah ASI sejak awal kelahiran pasti akan naik produksinya, sambil belajar menyusui,” kata dr. Tiwi.
Baca juga: Macam Penyebab ASI Kurang, Ibu Menyusui Perlu Tahu
Untuk memiliki ASI berkualitas, tentu ibu harus mengasup makanan bergizi seimbang yang jenisnya bervariasi.
Sumber nutrisi untuk ASI bisa didapat dari makanan lokal yang ada di sekitar tempat tinggal, misal untuk ibu di daerah NTT bisa mencukupi karbohidrat dengan jagung atau sagu, dan ikan lautnya sebagai protein.
“Apabila daging masih terlalu mahal untuk ibu menyusui, bisa diganti dengan ikan, seperti ikan kembung, atau misalnya di daerah pegunungan sumber protein hewani seperti daging burung, ayam, dan telur,” lanjutnya.
Untuk ibu menyusui yang masih memberi ASI eksklusif tidak disarankan untuk berpuasa sebab puasa akan mengurangi cairan di dalam ASI.
“Kandungan air di dalam ASI mencapai 80 persen, oleh sebab itu, ibu menyusui tidak disarankan untuk berpuasa karena ibu harus minum air sebanyak 3-4 liter per hari. Jadi kalau ibu puasa, sudah pasti jumlah ASI akan turun, kualitasnya pun akan turun,” tutur dr. Tiwi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.