Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Apa Itu Hipoksia, Penyebab, Gejala, dan Komplikasinya

Kompas.com - 09/03/2024, 16:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Hipoksia bisa terjadi karena banyak kondisi jantung dan paru-paru kronis.

Dikutip dari Cleveland Clinic, hipoksia adalah kondisi yang bisa mengancam jiwa. Sehingga, jika gejalanya terjadi membutuhkan pertolongan medis segera.

Hal ini bisa mengakibatkan gejala, seperti kebingungan, kegelisahan, kesulitan bernapas, detak jantung cepat, dan kulit kebiruan.

Berikut artikel ini akan menunjukkan ulasan tentang hipoksia selengkapnya, meliputi pengertian, penyebab, dan gejalanya.

Baca juga: 4 Cara Mudah Meredakan Sesak Napas

Apa itu hipoksia?

Hipoksia adalah suatu kondisi ketika jaringan tubuh Anda tidak memiliki cukup oksigen.

Saat Anda bernapas, Anda membawa oksigen ke paru-paru, lalu mengalir melalui saluran udara keluar ke dalam kantung kecil yang disebut alveoli.

Dari sana, ia diambil oleh darah Anda di pembuluh kecil yang berjalan dekat dengan alveoli (kapiler).

Akhirnya, oksigen mengalir melalui darah Anda ke jaringan lain di seluruh tubuh

Jika tidak cukup oksigen yang masuk ke seluruh tubuh, hal ini dapat mengakibatkan hipoksia.

Aliran darah dan oksigen saling terkait. Itulah sebabnya mengapa penyakit paru-paru dan penyakit jantung meningkatkan risiko hipoksia.

Baca juga: Pertolongan Pertama untuk Sesak Napas yang Bisa Anda Lakukan

Apa penyebab hipoksia?

Hipoksia paling sering disebabkan oleh penyakit mendasar yang memengaruhi aliran darah atau pernapasan.

Kondisi yang dapat menjadi penyebab hipoksia antara lain:

  • Anemia
  • Asma
  • Bronkitis
  • Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
  • Kelainan jantung bawaan
  • Gagal jantung kongestif
  • Emfisema
  • Pneumonia (bakteri dan virus)
  • Pneumotoraks (udara di ruang sekitar paru atau paru kolaps)
  • Edema paru (cairan pada paru-paru)
  • Emboli paru (bekuan darah di paru-paru)
  • Hipertensi paru
  • Fibrosis paru (paru-paru parut)
  • Sleep apnea

Baca juga: 14 Penyebab Sesak Napas, Tak Hanya Gangguan Pernapasan

Apa saja gejala hipoksia?

Dikutip dari Health, gejala hipoksia dapat meliputi:

  • Sesak napas (dispnea), napas cepat, atau napas berisik (misalnya mengi, berderak)
  • Kegelisahan atau kelelahan
  • Kilatan panas
  • Kebingungan dan konsentrasi buruk
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Ucapan tidak jelas
  • Perubahan penglihatan
  • Kulit atau bibir berwarna kebiruan
  • Sensasi kesemutan

Seiring berkembangnya hipoksia, gejala yang lebih parah mungkin timbul, seperti:

  • Hilangnya koordinasi
  • Gangguan penilaian
  • Penurunan kesadaran
  • Kejang
  • Koma

Baca juga: 10 Cara Mengatasi Sesak Napas secara Alami, Pakai Obat, Terapi Oksigen

Apa saja komplikasi hipoksia?

Kekurangan oksigen yang berkepanjangan dapat mengakibatkan komplikasi serius.

Hipoksia parah yang terjadi secara tiba-tiba dapat mengakibatkan:

  • Kerusakan organ

Pasokan oksigen yang tidak mencukupi dapat mengakibatkan kerusakan pada organ vital, seperti otak, jantung, hati, dan ginjal.

Kerusakan ini dapat mengganggu fungsinya dan mengakibatkan masalah kesehatan jangka panjang.

  • Gangguan kognitif

Hipoksia yang berkepanjangan dapat mengakibatkan defisit kognitif, masalah memori, kesulitan konsentrasi dan perhatian, serta gangguan kognitif secara keseluruhan.

  • Masalah neurologis

Hipoksia dapat mengakibatkan stroke, kejang, koma, atau kematian otak.

Interevensi dan pengobatan dini sangat penting dalam mencegah efek buruk hipoksia dalam jangka panjang.

Namun, hipoksia sering kali terjadi secara tidak terduga dan sulit untuk dicegah.

Baca juga: 8 Cara Mengatasi Sesak Napas Secara Alami

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau