Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Bumi Makin Panas, Penyakit Infeksi Meluas

Kompas.com - 25/03/2024, 19:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Tim pakar penyakit infeksi menyerukan agar para tenaga kesehatan bersiap menghadapi dampak dari perubahan iklim terhadap penyebaran penyakit.

Penyakit infeksi bisa disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, atau parasit. Kebanyakan penyakit ini ditularkan dari hewan ke manusia atau antar manusia.

Salah satu jenis penyakit menular adalah penyakit yang ditularkan melalui vektor. Penyakit ini disebabkan oleh patogen yang dibawa oleh vektor seperti nyamuk, kutu, dan caplak. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh vektor adalah demam berdarah, malaria dan Zika.

Perubahan pola hujan juga memperluas area vektor dan periode aktif mereka. Demikian pula halnya dengan musim dingin yang lebih hangat dan pendek, serta musim panas yang berkepanjangan, berpengaruh pada penyakit yang dibawa vektor.

Di Indonesia misalnya, musim hujan yang lebih sering dan suhu global memanas membuat nyamuk semakin mudah berkembang biak karena banyak genangan air. Angka penularan demam berdarah pun terus meningkat.

Masalah lain adalah malaria. Nyamuk yang menularkan penyakit ini menyebar ke wilayah utara akibat perubahan iklim. Perubahan pola hujan juga membuat angka penularan penyakit melonjak.

Baca juga: Curah Hujan Tak Menentu, Waspadai Penularan DBD

Pakar penyakit menular Dr.Matthew Philips mengatakan, mengejutkan ketika musim panas lalu ditemukan kasus malaria lokal.

"Kami melihat kasus malaria di Texas dan Florida lalu terus ke utara di Maryland. Ini mengejutkan karena terjadi pada orang yang tidak bepergian ke luar Amerika Serikat," kata Philips.

Penyakit zoonosis, seperti wabah dan hantavirus (yang dibawa oleh hewan pengerat), juga menunjukkan perubahan dalam kejadian dan lokasinya. Para ahli mencatat perubahan pola migrasi hewan dan wilayah jelajah alam.

Karena kehilangan habitatnya, hewan liar kini semakin dekat dengan manusia. Hal ini menimbulkan risiko lebih tinggi penularan penyakit hewan ke manusia dan berkembangnya patogen baru.

Perlunya komunitas medis mengambil langkah

Dalam beberapa tahun terakhir, penyakit menular seperti Covid-19 berdampak serius pada dunia. Meski begitu, sekarang ini banyak yang seolah melupakannya.

Dalam artikelnya di jurnal JAMA, para ahli mengingatkan komunitas medis untuk melakukan penguatan untuk mengantisipasi pola penularan penyakit.

Baca juga: Saat Jutaan Nyamuk Kembali Menyerang Ibu Kota Argentina...

"Mempelajari kaitan antara perubahan iklim dan pola penyakit bisa membantu tenaga medis membuat panduan diagnosis, pengobatan, dan pencegahannya," kata George R Thompson, profesor mikrobiologi dan imunologi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Studi: Ingatan yang Kurang Spesifik Bisa Picu Gangguan Kejiwaan Lebih Dini
Studi: Ingatan yang Kurang Spesifik Bisa Picu Gangguan Kejiwaan Lebih Dini
Health
Kemenkes Prioritaskan Eliminasi Malaria di Papua yang Masih Tinggi Kasusnya
Kemenkes Prioritaskan Eliminasi Malaria di Papua yang Masih Tinggi Kasusnya
Health
Haruskah Orang Dewasa Tidur 7 Jam Setiap Hari untuk Kurangi Risiko Stroke? Ini Kata Dokter…
Haruskah Orang Dewasa Tidur 7 Jam Setiap Hari untuk Kurangi Risiko Stroke? Ini Kata Dokter…
Health
Penyebaran Mpox Meningkat: Kenali Gejalanya dan Lakukan Pencegahan Berikut...
Penyebaran Mpox Meningkat: Kenali Gejalanya dan Lakukan Pencegahan Berikut...
Health
Studi: Kerja Lembur Terlalu Sering Bisa Ubah Struktur Otak
Studi: Kerja Lembur Terlalu Sering Bisa Ubah Struktur Otak
Health
Status Darurat Mpox Diperpanjang WHO: Penyebaran Meningkat, Gejala dan Pencegahan Diperketat
Status Darurat Mpox Diperpanjang WHO: Penyebaran Meningkat, Gejala dan Pencegahan Diperketat
Health
Gejala Mirip Covid-19, Virus HKU5 Jadi Ancaman Pandemi Baru
Gejala Mirip Covid-19, Virus HKU5 Jadi Ancaman Pandemi Baru
Health
Efektifkah Makan Sayur dan Buah untuk Menurunkan Kolesterol? Ini Kata Dokter…
Efektifkah Makan Sayur dan Buah untuk Menurunkan Kolesterol? Ini Kata Dokter…
Health
Sering Dianggap Sepele, Lewatkan Biopsi Bisa Buat Kanker Tak Terdeteksi
Sering Dianggap Sepele, Lewatkan Biopsi Bisa Buat Kanker Tak Terdeteksi
Health
Punya Orangtua Narsis, Apa yang Harus Dilakukan? 
Punya Orangtua Narsis, Apa yang Harus Dilakukan? 
Health
Waspadai Uap Rokok Obat, Ini Kata Dokter soal Dampaknya bagi Paru-paru
Waspadai Uap Rokok Obat, Ini Kata Dokter soal Dampaknya bagi Paru-paru
Health
Tanda-tanda Anak yang Dibesarkan oleh Orangtua Narsis
Tanda-tanda Anak yang Dibesarkan oleh Orangtua Narsis
Health
Bisakah Mengandalkan ChatGPT Membaca Hasil Pemeriksaan Medis?
Bisakah Mengandalkan ChatGPT Membaca Hasil Pemeriksaan Medis?
Health
Ada Black Mold di Ruangan, Seberapa Berbahaya untuk Kesehatan?
Ada Black Mold di Ruangan, Seberapa Berbahaya untuk Kesehatan?
Health
Menu Makanan di Sekolah Bisa Jadi Kunci Anak Makan Sehat, Ini Kata Ahli Gizi
Menu Makanan di Sekolah Bisa Jadi Kunci Anak Makan Sehat, Ini Kata Ahli Gizi
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau