Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Apa Itu Glioblastoma, Penyebab, dan Gejalanya

Kompas.com - 16/04/2024, 09:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Glioblastoma merupakan tumor otak ganas yang paling banyak ditemukan.

Mengutip MD Anderson, semua glioblastoma adalah tumor otak tingkat IV, yang berarti tumor ini mengandung sel-sel yang tampak paling tidak normal dan paling agresif.

Penyakit ini bisa membuat penderitanya mengalami sakit kepala hebat, kejang, hingga hilang keseimbangan.

Tumor otak ganas ini bisa menyerang siapa saja, tetapi paling sering terjadi pada pria dan orang tua berusia 50 tahun ke atas.

Berikut artikel ini akan mengulas secara ringkas fakta-fakta glioblastoma yang meliputi pengertian, penyebab, serta gejala yang harus diwaspadai.

Baca juga: Apa yang Dirasakan Penderita Kanker Otak?

Apa itu glioblastoma?

Dikutip dari Mayo Clinic, glioblastoma adalah jenis kanker yang dimulai dengan pertumbuhan sel di otak atau sumsum tulang belakang.

Tumor ini dengan cepat tumbuh dan dapat menyerang serta menghancurkan jaringan sehat.

Glioblastoma terbentuk dari sel yang disebut astrosit yang mendukung sel saraf.

Glioblastoma bisa terjadi pada usia berapapun. Namun, tumor ganas ini cenderung lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua dan lebih sering terjadi pada pria.

Gejala glioblastoma antara lain sakit kepala yang semakin parah, mual dan muntah, penglihatan kabur atau ganda, dan kejang.

Tidak ada obat untuk glioblastoma, yang juga dikenal sebagai glioblastoma multiforme (GBM).
Pengobatan mungkin memperlambat pertumbuhan kanker dan mengurangi gejala saja.

Baca juga: Tanda-tanda Kanker Otak pada Anak Berdasar Lokasinya

Apa penyebab glioblastoma?

Para ahli tidak mengatahui mengapa beberapa orang mengembangkan kanker otak ini.

Namun, ada beberapa faktor risiko glioblastoma. Apa pun yang meningkatkan kemungkinan terkena penyakit tertentu merupakan faktor risiko.

Mengutip Cleveland Clinic, beberapa faktor risiko glioblastoma meliputi:

  • Usia 45-70 tahun merupakan fakto risiko kanker otak ini. Usia rata-rata saat didiagnosis adalah 64 tahun;
  • Pria memiliki risiko sedikit lebih tinggi, meski penyakit ini menyerang semua jenis kelamin;
  • Paparan bahan kimia, seperti pestisida, minyak bumi, karet sintetis, dan vinil klorida;
  • Kondisi genetik yang menyebabkan tumor, seperti neurofibromatosis, sindrom Li-Fraumeni, dan sindrom Turcot;
  • Terapi radiasi sebelumnya ke kepala.

Menurut MD Anderson, faktor risiko glioblastoma yang paling signifikan adalah radiasi sebelumnya ke kepala.

Orang sering kali menerima radiasi di kepala untuk mengobati kanker lain di dekat otak atau kanker yang telah atau mungkin menyebar ke otak.

Baca juga: 18 Tanda-tanda Kanker Otak pada Anak yang Harus Diwaspadai Orangtua

Apa saja gejala glioblastoma?

Seperti semua tumor otak, gejala glioblastoma bergantung pada area otak tempat tumor bermula dan menyebar, serta seberapa cepat tumor tumbuh.

Secara umum, tanda-tanda glioblastoma cenderung muncul dengan cepat. Tumor yang tumbuh memberikan tekanan pada otak menyebabkan gejala sebagai berikut:

  • Penglihatan kabur atau ganda
  • Sakit kepala
  • Kehilangan selera makan
  • Masalah memori
  • Perubahan suasana hati atau kepribadian
  • Kelemahan otot atau masalah keseimbangan tubuh
  • Mual dan muntah
  • Kejang
  • Masalah bicara
  • Perubahan sensasi, mati rasa, atau kesemutan.

Gejala-gejala di atas tidak selalu berarti Anda menderita tumor otak ganas ini.

Namun, penting untuk mendiskusikan gejala apa pun dengan dokter Anda karena gejala tersebut mungkin menandakan masalah kesehatan lainnya.

Baca juga: Bagaimana Tingkat Kelangsungan Hidup Penderita Kanker Otak?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau