Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Sering Kentut itu Normal? Berikut Penjelasannya…

Kompas.com - 18/04/2024, 21:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Kentut, atau flatulensi, adalah kondisi yang normal dan bukan merupakan gejala dari masalah medis yang serius. Namun, apakah sering kentut itu normal?

Ternyata, sering kentut bisa jadi merupakan gejala dari masalah kesehatan tertentu, seperti gangguan pencernaan, intoleransi makanan, dan sembelit.

Kondisi ini umumnya dapat diatasi dengan menghindari konsumsi makanan tertentu dan makan dengan porsi yang kecil.

Untuk lebih jelasnya, penyebab sering kentut dan cara mengatasinya berikut ini.

Baca juga: 6 Cara Mengatasi Perut Kembung dan Kentut Terus

Apakah sering kentut itu normal?

Ternyata, sering kentut bisa jadi merupakan kondisi yang normal. Tetapi, juga bisa merupakan gejala dari masalah medis tertentu.

Dilansir dari Medical News Today, ada beberapa penyebab sering kentut, seperti:

  • Mengonsumsi jenis makanan tertentu yang dapat meningkatkan produksi gas di dalam perut, seperti sayur, brokoli, gandum utuh, kentang, dan bawang bombai
  • Mengalami sembelit
  • Mengalami intoleransi laktosa, di mana tubuh tidak dapat memecah laktoasa, atau gula alami yang ditemukan di susu
  • Mengidap penyakit celiac yang merupakan kondisi di mana tubuh tidak dapat memecah gluten, atau protein pada gandum
  • Memiliki intoleransi terhadap jenis makanan tertentu sehingga menimbulkan gangguan pencernaan, termasuk sering kentut
  • Mengalami sindrom iritasi usus, atau irritable bowel syndrome (IBS), sehingga lebih sering kentut ketika merasa stres atau setelah mengonsumsi jenis makanan tertentu
  • Mengalami gangguan pencernaan lainnya yang dapat meningkatkan frekuensi buang gas, seperti refluks asam atau GERD, penyakit radang usus, tukak lambung, gastroparesis, dan gangguan pada pankreas

Kentut adalah kondisi yang wajar dan biasanya bukan merupakan masalah kesehatan yang serius.

Kentut juga merupakan tanda aktivitas saluran pencernaan yang alami di mana bakteri di usus memproduksi gas yang berbeda-beda saat memecah makanan.

Umumnya, seseorang dapat kentut sebanyak delapan hingga 14 kali per hari.

Namun, perubahan asupan makanan, pola makan, dan gangguan kesehatan tertentu dapat meningkatkan frekuensi kentut per hari.

Baca juga: 4 Tips untuk Menurunkan Risiko Kentut Bau

Cara mengatasi kentut terus-menerus

Meskipun bukan merupakan kondisi medis yang serius, kentut terus-menerus bisa menyebabkan rasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas.

Anda yang mengalami kondisi ini dapat melakukan beberapa perawatan mandiri agar frekuensi kentut dapat berkurang.

Dilansir dari Healthline, ada beberapa cara mengatasi kentut terus-menerus, seperti:

  • Menghindari makanan yang membuat Anda sering kentut
  • Makan dengan porsi kecil, namun dengan frekuensi yang lebih sering
  • Makan dan minum dengan kecepatan yang lebih lambat
  • Berolahraga secara teratur, atau setidaknya selama 30 menit setiap hari, untuk mencegah penumpukan gas di perut
  • Mengurangi konsumsi makanan berlemak
  • Minum obat yang mengandung simethicone untuk mengatasi kembung dan buang angin
  • Menghindari kebiasaan merokok dan makan permen karet
  • Menghindari konsumsi minuman bersoda

Memahami apakah sering kentut itu normal sangatlah penting agar Anda bisa melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan.

Meskipun begitu, kondisi yang bertambah serius atau disertai dengan gejala lainnya, seperti sakit perut dan diare, perlu segera diatasi secara medis.

Hindari melakukan diagnosis pribadi dan mengonsumsi obat yang belum terbukti aman secara medis untuk menghindari kondisi yang lebih serius.

Baca juga: 6 Cara agar Bisa Kentut secara Alami

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau