Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Obat Tradisional Penurun Panas pada Anak? Berikut 9 Daftarnya

Kompas.com - 25/04/2024, 07:30 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

 

KOMPAS.com - Demam pada anak sering kali membuat orangtua merasa khawatir dan buru-buru memberikan obat penurun panas.

Padahal, demam umumnya dapat mereda dengan menyiapkan obat tradisional penurun panas pada anak, seperti air perasa lemon atau rebusan jahe yang dicampur madu.

Untuk mengetahui macam-macam obat tradisional penurun panas pada anak, simak penjelasan berikut.

Baca juga: Minum Apa agar Demam Pada Anak Cepat Turun? Berikut 3 Daftarnya...

Apa obat tradisional penurun panas pada anak?

Saat si kecil mengalami demam, orangtua dapat membantu meringankan keluhan anak dengan cara ala rumah sebelum memberikan obat penurun panas.

Cara alami mengatasi demam pada anak antara lain, memastikan asupan cairan si kecil terpenuhi dengan memberi air putih, jus buah, kaldu daging, atau memasak makanan berkuah.

Ayah dan bunda juga tetap bisa memberikan makanan dengan nutrisi lengkap untuk mempercepat pemulihan si kecil.

Kemudian, biarkan anak beristirahat dengan nyaman sambil mengompres bagian dahi, leher, dan lipatan ketiak anak menggunakan air dingin.

Ayah dan ibu juga bisa mencoba obat tradisional penurun panas pada anak, seperti:

  1. Konsumsi sayur daun kelor yang kaya nutrisi, mineral, dan antioksidan untuk mengatasi demam.
  2. Menyeduh satu sendok teh bubuk lada hitam dengan satu gelas air panas. Dilansir dari Siloam Hospitals, lada hitam mengandung sifat antibiotik dan antibakteri yang bisa menurunkan demam.
  3. Dengan biji ketumbar bubuk yang dilarutkan dalam air hangat.
  4. Mengonsumsi air perasan lemon atau jeruk yang kaya vitamin C untuk mengurangi stres oksidatif dan meningkatkan kekebalan tubuh.
  5. Konsumsi bawang putih yang dihaluskan dan dicampur dengan air hangat. Bawang putih punya sifat anti-bakteri dan anti-virus yang efektif mengobati demam akibat infeksi bakteri maupun virus.
  6. Menggunakan cuka sari apel yang dilarutkan. Dikutip dari Lybrate, cuka sari apel bersifat asam yang membantu menarik panas dari tubuh dan menurunkan suhu.
  7. Membuat rebusan kunyit yang dicampur gula batu dan serai untuk menurunkan demam sekaligus bisa untuk meredakan gejala flu pada anak.
  8. Konsumsi air rebusan daun kemangi yang dicampur dengan jahe serta madu.
  9. Minum air rebusan jahe yang efektif melawan virus dan bakteri serta meningkatkan imunitas.

Meskipun efektif, obat tradisional untuk menurunkan demam mungkin memiliki efek samping yang berbeda-beda pada setiap orang.

Jadi, pastikan anak tidak memiliki alergi terhadap bahan alami tersebut dan tidak menggunakan pengobatan rumahan secara berlebihan.

Baca juga: Apakah Demam pada Anak Bisa Menular? Begini Penjelasannya...

Kapan anak demam perlu ke dokter?

Dilansir dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak demam harus dibawa ke dokter jika mengalami kondisi berikut:

  • Usia anak kurang dari 3 bulan tanpa memandang keadaan anak secara umum
  • Anak usia 3-36 bulan yang demam lebih dari 3 hari atau terdapat tanda bahaya
  • Anak usia 3-36 bulan dengan suhu tubuh lebih dari 39 derajat celsius
  • Semua anak yang suhunya melebihi 40 derajat celsius
  • Anak semua usia yang demam berulang lebih dari 7 hari, walaupun demam hanya berlangsung beberapa jam saja
  • Anak yang mengidap penyakit kronis seperti sakit jantung, lupus, kanker, atau penyakit ginjal
  • Demam disertai munculnya ruam
  • Anak tidak merespons atau susah dibangunkan dan tidak bisa bergerak
  • Anak mengalami sesak napas
  • Bibir, lidah dan kuku nampak kebiruan
  • Anak mengalami kekakuan di leher, nyeri kepala hebat, sakit perut parah, dan muntah-muntah
  • Anak sama sekali tidak mau makan minum
  • Si kecil tampak gelisah dan menangis terus menerus
  • Penurunan frekuensi buang air kecil.

Apabila si kecil mengalami tanda-tanda di atas, ayah dan bunda perlu segera membawa anak ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis sesuai kondisinya.

Baca juga: Berapa Lama Demam pada Anak Akan Sembuh?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau