KOMPAS.com - Kejang demam adalah kondisi yang bisa terjadi saat suhu tubuh mengalami kenaikan hingga 38 derajat celsius atau lebih secara tiba-tiba. Sebagian besar kejang demam terjadi pada anak usia 6 bulan sampai 5 tahun.
Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ciri kejang demam yaitu adanya kenaikan suhu tubuh sebelum kejang, kejang terjadi ketika anak demam, atau setelah kejang anak langsung sadar kembali.
Baca juga: Kejang Demam
Kejang demam biasanya terjadi kurang dari dua menit. Namun, pada beberapa kasus, kejang demam dapat terjadi hingga 15 menit.
Gejala kejang demam pada anak, antara lain tubuh kelojotan dan kaku, badan gemetar, otot kencang, mata melotor, dan lidah tergigit.
Penyebab kejang demam umumnya adalah kenaikan suhu tubuh secara mendadak. Ada beberapa faktor yang memicu kondisi tersebut, berikut penjelasannya.
Ada beberapa faktor penyebab kejang demam pada anak, yaitu:
Dilansir dari Yankes Kemenkes, pemberian imunisasi bisa menimbulkan demam yang dapat memicu kejang demam pada anak.
Anak dapat mengalami kejang pada saat mengalami demam akibat infeksi virus atau infeksi bakteri.
Dilansir dari Cleveland Clinic, beberapa virus dan bakteri yang menyebabkan kejang demam, misalnya:
Baca juga: 6 Mitos Demam pada Anak yang Dibantah Ahli
Anak usia 12–18 bulan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kejang demam dibandingkan anak yang lebih tua.
Anak yang lahir dari keluarga dengan riwayat kejang demam juga lebih berisiko mengalami kejang demam saat suhu tubuhnya mengalami kenaikan secara tiba-tiba.
Mengetahui penyebab kejang demam bisa meningkatkan kewaspadaan orangtua akan kondisi si kecil.
Kejang demam pada anak biasanya berhenti dengan sendirinya setelah beberapa menit. Namun, untuk melindungi anak dari cedera, ada beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua, yaitu:
Setelah kejang demam berhenti, orangtua bisa membawa anak ke rumah sakit untuk mendapat perawatan atau pengobatan sesuai anjuran dokter spesialis anak.
Baca juga: 5 Cara Mengatasi Demam pada Anak Naik Turun, Orangtua Perlu Tahu
Cara mencegah kejang demam yang pertama tentu dengan usaha menurunkan suhu tubuh apabila anak demam.
Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan obat penurun panas, misalnya parasetamol atau ibuprofen sesuai dosis yang dianjurkan dokter.
Pemberian kompres air hangat (bukan dingin) pada dahi, ketiak, dan lipatan siku juga dapat membantu menurunkan panas.
Selain itu, orangtua perlu memiliki termometer untuk mengukur suhu tubuh anak saat demam.
Dengan mengetahui suhu tubuh si kecil, ayah dan ibu dapat mewaspadai kejang demam yang bisa terjadi ketika suhu anak naik drastis secara tiba-tiba.