KOMPAS.com - Ada banyak hal di sekitar kita yang bisa memancing timbulnya rasa marah. Namun, jika kita memiliki manajemen kemarahan yang baik dampaknya akan dirasakan jiwa dan raga.
Penelitian menunjukkan, mereka yang dapat memaafkan, kemarahan yang dimilikinya dengan sendirinya menurun, bahkan menghilang. Orang-orang yang bisa memaafkan juga lebih sejahtera secara psikologis alias lebih bahagia.
Selain itu, manfaat dari mengendalikan emosi juga akan dirasakan secara langsung oleh fisik yang lebih sehat.
Dalam studi terbaru yang dimuat dalam Journal of American Heart Association disebutkan, periode pendek dari rasa marah yang meluap-luap dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko sakit jantung dan stroke.
Baca juga: Sedang Marah? Tulislah di Kertas dan Buang
Pembuluh darah yang sehat merupakan kunci untuk terhindar dari serangan jantung atau stroke. Ketika pembuluh darah kaku atau tidak bisa rileks, kemungkinan terjadinya aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah akan meningkat.
"Studi observarsi mengaitkan emosi negatif dengan serangan jantung atau penyakit jantung dan pembuluh darah. Jenis emosi negatif yang paling banyak ditemui adalah rasa marah, kemudian kecemasan dan kesedihan," kata peneliti Dr.Daichi Shimbo.
Dalam penelitiannya terungkap, peristiwa masa lalu yang memicu amarah dapat menyebabkan gangguan pada proses pelebaran pembuluh darah.
Hasil studi ini menguatkan bukti-bukti sebelumnya mengenai pengaruh kesehatan mental terhadap kejadian penyakit jantung.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengendalikan amarah, antara lain dengan menerapkan berpikir sebelum berbicara, menarik diri atau menyendiri ketika rasa marah muncul, hingga mengalihkan rasa marah.
Baca juga: Waspada, Sering Marah Bisa Jadi Tanda 5 Masalah Kesehatan Mental Ini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.