Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Seksi dan Bergairah, Tanda Masa Subur Perempuan

Kompas.com - 06/05/2024, 20:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Pasangan yang sedang menjalani program kehamilan tentu wajib mengetahui kapan masa subur pihak perempuan. Walau saat ini sudah ada aplikasi yang bisa menghitung masa subur, tapi kita juga dapat mengenali tanda-tandanya dari perubahan fisik.

Masa subur atau ovulasi merupakan periode ketika sel telur yang sudah matang dilepaskan dan menuju tuba falopi, siap bertemu sel sperma untuk dibuahi. Ovulasi biasanya terjadi pada 12-14 hari sebelum periode menstruasi.

Tanda ovulasi pada tiap perempuan memang bervariasi, tetapi secara umum hal berikut terjadi ketika sedang masa subur:

- Merasa seksi dan bergairah
Pada waktu tertentu dalam satu bulan, seorang perempuan mungkin merasa lebih tertarik pada pasangannya, merasa percaya diri, seksi, dan juga punya gairah seks lebih besar.

"Perasaan tersebut membantu manusia bertahan hidup dan juga jadi sinyal tubuh bahwa sekarang adalah waktu terbaik untuk berhubungan seksual dan mendapat keturunan," kata bidan Beth Kitt.

Baca juga: Mengapa Berhubungan di Masa Subur Tetap Tidak Hamil?

- Perubahan cairan vagina
Sebelum ovulasi, kita akan mendapati cairan di leher rahim menjadi lebih bening dan elastis. Cairan ini membuat sel sperma lebih mudah mencapai sel telur.

- Suhu tubuh naik
Suhu tubuh basal adalah temperatur saat kita beristirahat. Ketika sedang masa subur, suhu tubuh akan naik karena kadar progesteron meningkat. Jika kita mengukur suhu tubuh memakai termometer basal, kita akan mengetahui jika sedang ovulasi.

- Sakit kepala
Saat masa subur, estrogen meningkat dan hormon luteinizing melonjak, menandakan sel telur dilepaskan dari ovarium. Bagi banyak perempuan, peningkatan yang drastis lalu penurunan estrogen dapat memicu migrain dan sakit kepala.

- Perubahan leher rahim
Selama ovulasi serviks atau leher rahim mengalami perubahan menjadi lebih lunak, terbuka, dan basah. Perubahan ini merupakan mekanisme alami untuk memudahkan sel sperma memasuki rahim.

- Payudara nyeri
Payudara yang bengkak dan terasa nyeri adalah hal yang normal selama ovulasi. Hal ini terjadi karena peningkatan berbagai hormon yang mendukung reproduksi. Sebagian perempuan mengalami nyeri pada payudaranya sebelum, selama, atau setelah ovulasi.

- Kram perut
Merasa kram perut ringan? Nyeri saat ovulasi bisa berlangsung beberapa jam atau beberapa hari. Intensitas nyerinya jauh lebih ringan dibanding nyeri perut saat menstruasi.

Baca juga: 3 Waktu saat Gairah Seks Wanita Berada di Puncaknya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau