KOMPAS.com- Kementerian Kesehatan menyebut ada satu vaksin wajib dan 2 vaksin yang dianjurkan bagi jemaah haji yang akan berangkat.
Vaksin yang wajib bagi jemaah haji adalah meningitis sementara 2 vaksin yang tidak wajib namun dianjurkan sebelum berangkat haji adalah vaksin pneumonia dan flu.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Lilik Marhaendro Susilo, di sela acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 2024, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu mewajibkan calon jemaah haji disuntik vaksin meningitis sebelum berangkat yang akan didapat jemaah saat proses pemvisaan.
"Kalau jemaah sehat dan bisa jaga diri, bisa diantisipasi. Seperti Covid, kalau kita kelelahan atau tertular ulang barangkali masih bisa terjaga,”ucap Lilik.
Baca juga: Pertama di Dunia, Vaksinasi Malaria Massal di Kamerun
Menurut dia, di Arab Saudi jemaah haji ada yang datang dari negara dengan kasus meningitis yang banyak. Sehingga, pemberian vaksin meningitis tak ubahnya seperti memberikan pelindung atau jas hujan.
"Kalau nanti ada hujan meningitis, kita pakai jas hujan. Mudah-mudahan tubuh kita ënggak basah. Jadi, kalau kita divaksin itu untuk memberikan pelindungan kepada jemaah supaya mereka kebal terhadap penyakit," tambahnya.
Vaksin meningitis adalah langkah penting untuk mencegah penyakit meningitis, yakni penyakit serius yang menyebabkan peradangan pada membran pelindung otak dan sumsum tulang belakang.
Vaksin meningitis melibatkan beberapa jenis, termasuk Neisseria meningiditis (meningokokus) dan Haemophilus influenza tipe b.
Baca juga: 9 Cara Mencegah Hepatitis A, Bisa dengan Cuci Tangan dan Vaksinasi
Siapa yang membutuhkan vaksin meningokokus?
Center for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan vaksin meningokokus untuk:
-Semua anak usia 11-18 tahun atau anak-anak berisiko tinggi yang lebih muda (MenB direkomendasikan untuk orang usia 16-18 tahun yang tidak berisiko tinggi).
-Siapa pun yang telah terpapar meningitis selama wabah
-Siapa pun yang bepergian ke atau tinggal di tempat yang sering terjadi meningitis, seperti di sub-Sahara Afrika
-Anggota militer
-Orang dengan gangguan sistem kekebalan tertentu atau limpa yang rusak atau hilang
Selain vaksin meningitis, Lilik menyarankan calon jemaah haji mendapat vaksin flu dan pneumonia.
Dilansir Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), vaksinasi adalah cara terbaik untuk mencegah influenza.
Vaksin yang aman dan efektif telah digunakan selama lebih dari 60 tahun. Kekebalan dari vaksinasi akan hilang seiring berjalannya waktu, sehingga vaksinasi tahunan dianjurkan untuk melindungi diri dari influenza.
Vaksinasi sangat penting bagi orang yang berisiko tinggi mengalami komplikasi influenza dan pengasuhnya.
Baca juga: IndoVac Buatan Bio Farma Siap Dipakai dalam Program Vaksinasi Covid-19
Vaksinasi tahunan direkomendasikan untuk:
- wanita hamil
- anak-anak berusia 6 bulan hingga 5 tahun
- orang berusia di atas 65 tahun
- orang dengan kondisi medis kronis
- petugas kesehatan.
Cara lain untuk mencegah influenza:
- cuci dan keringkan tangan secara teratur
- tutup mulut dan hidung Anda saat batuk atau bersin
- membuang tisu dengan benar
- tinggal di rumah ketika merasa tidak enak badan
- hindari kontak dekat dengan orang yang sakit
- hindari menyentuh mata, hidung, atau mulut Anda.
Vaksin diperbarui secara rutin dengan vaksin baru yang dikembangkan yang mengandung virus yang sesuai dengan yang beredar. Beberapa vaksin influenza yang tidak aktif dan vaksin influenza rekombinan tersedia dalam bentuk injeksi. Vaksin influenza hidup yang dilemahkan tersedia dalam bentuk semprotan hidung.
Vaksin pneumonia adalah jenis vaksin yang diberikan untuk mencegah penyakit akibat pneumokokus, yaitu segala jenis penyakit yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae.
Vaksin pneumonia dapat menurunkan peluang seseorang terkena penyakit pneumonia dan dapat mengurangi keparahan gejala apabila mengalami sakit.
Tidak hanya bayi dan anak-anak, orang dewasa juga sebaiknya mendapat vaksin PCV. Sebab, vaksin ini dapat mencegah risiko penularan pneumonia yang sangat rentan terjadi pada lansia.
Vaksin PCV atau pneumonia merupakan salah satu vaksin yang dapat membantu mencegah infeksi penyakit pneumonia untuk orang dewasa berusia 50 tahun atau lebih.
Vaksin akan bekerja efektif dengan membantu tubuh menciptakan antibodi sendiri yang dapat memberikan perlindungan dari paparan bakteri penyebab penyakit tersebut. Namun, tidak seperti bayi, vaksin PCV untuk orang dewasa memiliki dosis yang tidak sama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.