KOMPAS.com - Ibadah haji atau umrah merupakan ibadah fisik yang membutuhkan kebugaran tubuh dan kondisi kesehatan yang baik.
Secara jasmani, jemaah haji disyaratkan dalam kondisi sehat, kuat, dan sanggup secara fisik melaksanakan ibadah haji. Kondisi fisik menjadi penting karena rangkaian ibadah haji sangat padat.
Lingkungan yang berubah, termasuk suhu udara dan kelembaban udara, juga dapat menimbulkan penyakit.
Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia, dr. Syarief Hasan Lutfie, Sp.K.F.R, MARS, AIFO-K menjelaskan kiat-kiat mempersiapkan kebugaran fisik sebelum menunaikan ibadah haji atau umrah.
“Ibadah haji atau umrah melibatkan banyak kekuatan fisik, artinya keprimaan kondisi tubuh sangat penting dan dibutuhkan. Layaknya atlet kalau mau bertanding dan menang, ya fisiknya harus dijaga biar tidak terjadi hambatan terutama pada kondisi kesehatan atau jasmani," ujarnya dalam media diskusi yang diadakan PT.Kalbe Farma di Jakarta, Rabu (8/5/2024).
Baca juga: Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celsius pada Puncak Haji
Dia menjelaskan upaya yang bisa dilakukan agar fisik dalam kondisi bugar, misalnya membiasakan diri untuk berolahraga rutin minimal 3 kali dalam seminggu, menjaga pola makan dan gaya hidup, istirahat yang cukup hingga menjaga pola pikir tetap positif.
“Seperti tawaf (kegiatan mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali) itu bukan hal sepele. Bagi orang-orang yang biasanya malas gerak mungkin bisa kesulitan menjalaninya," tambahnya.
Jenis latihan kebugaran yang disarankan adalah olahraga tiga kali seminggu. Olahraga yang dilakukan pun tidak harus yang sulit, cukup yang ringan seperti berjalan kaki di pagi dan sore hari.
“Jadi yang sebelumnya enggak pernah olahraga, bisa coba jalan santai keliling komplek perumahan dari durasi 10 menit per hari nanti menjadi 20 menit dan seterusnya. Peningkatan ketahanan kardiovaskuler dan muskuloskeletal ini harus dilakukan,” jelasnya.
Selain mempersiapkan kebugaran fisik, Kepala KKP Kelas I Soekarno-Hatta, Naning Nugrahini, juga mengingatkan cuaca panas di Arab Saudi. Cuaca panas di Arab Saudi saat puncak musim haji diperkirakan mencapai suhu lebih dari 40 derajat celcius.
“Para jemaah umrah atau haji diimbau untuk jangan menunda-nunda makan dan minum air putih secara cukup, minum sedikit-sedikit tapi sering agar terhindar dari dehidrasi,” ujarnya dalam acara yang sama.
Penting pula untuk melindungi diri dari cuaca panas dengan membawa payung, kacamata, dan juga sunblock.
Imbauan lainnya yang perlu dilakukan jemaah adalah memastikan asupan nutrisi yang dikonsumsi, serta tidak lupa mengonsumsi obat dari dokter jika memiliki penyakit penyerta.
Baca juga: 5 Risiko Masalah Kesehatan Saat Haji yang Perlu Diwaspadai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya