Peradangan lokal kronis akibat lemak ini dapat menyebabkan kerusakan DNA penyebab kanker seiring berjalannya waktu, menurut National Cancer Institute.
Baca juga: Kasus Kanker pada Anak Muda Naik akibat Gaya Hidup ala Barat
Mengutip Draxe, kondisi otak kamu juga bisa tergganggu, jika duduk terlalu lama. Kamu bisa mengalami kesulitan berkonsentrasi.
Saat kita tidak bergerak, darah yang dipompa ke seluruh tubuh kita, termasuk otak kita, berkurang.
Hal ini memperlambat fungsi kognitif kita dan menyebabkan kabut otak (brain fog). Bahkan, kamu berisiko mengalami demensia sama seperti orang lanjut usia, jika terus-menerus menjalani gaya hidup sedentari.
Penelitian yang diterbitkan pada September 2023 menemukan bahwa di antara orang dewasa yang lebih tua, lebih banyak waktu yang dihabiskan untuk melakukan perilaku sedentari, secara signifikan dikaitkan dengan lebih tinggi kejadian demensia.
Sementara itu, olahraga teratur dapat meningkatkan kinerja otak, sedangkan gaya hidup yang tidak banyak bergerak dapat mengganggu kognisi kamu.
Dampak gaya hidup sedentari juga bisa menyebabkan gula darah naik.
Menurut sebuah studi 2020, kadar gula darah kamu bisa meningkat, jika Anda terlalu lama duduk di kursi, bahkan jika berat badan kamu normal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengurangi waktu duduk dan meluangkan waktu istirahat untuk bergerak dapat bermanfaat dalam meningkatkan regulasi gula darah pada diabetes tipe 2.
Jika kamu memiliki gaya hidup sedentari dan pradiabetes, menurunkan berat badan dengan rajin olahraga bisa sangat membantu kamu mengurangi risiko diabetes.
Baca juga: 4 Gaya Hidup Tidak Sehat yang Jadi Faktor Risiko Kanker
Kebiasaan membungkuk di depan komputer, laptop, untuk bekerja atau main game selama berjam-jam akan mudah membuat kamu sakit punggung.
Duduk selama 4 jam berturut-turut dapat meningkatkan tekanan pada cakram (diskus) di punggung bawah Anda, menurut sebuah penelitian di Penn State.
Kompresi ini dapat menyebabkan disk degeneratif, penyebab umum nyeri punggung.
Para pakar menyarankan untuk mengubah posisi kamu dari duduk atau berbaring setiap 15 menit.
Gaya hidup sedentari dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Pada pria, ini dapat menyebabkan masalah ereksi seiring berjalannya waktu.
Pria yang memiliki perut besar (pinggang berukuran 42 inci (106,7 cm) atau lebih), dua kali lebih mungkin mengalami disfungsi ereksi dibandingkan mereka yang memiliki ukuran pinggang di bawah 32 inci, menurut sebuah penelitian di Harvard.
Kualitas sperma juga bisa dipengaruhi oleh gaya hidup mageran ini, seperti kebiasaan duduk atau berbaring sambil menonton TV secara berlebihan selama lebih dari 5 jam sehari.
Pria dengan gaya hidup seperti itu memiliki konsentrasi sperma 29 persen lebih rendah dibandingkan pria yang tidak menonton TV, menurut temuan penelitian terbaru di Denmark.
Jika Anda kurang bergerak, darah mengalir lebih lambat, yang dapat menyebabkan masalah pada pembuluh darah seperti varises.