Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Dampak Gaya Hidup Sedentari yang Mengancam Manusia Modern

Kompas.com - 11/05/2024, 20:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Kemungkinan besar kamu juga bisa mengalami penggumpalan darah (trombosis) di salah satu pembuluh darah kamu.

Trombosis vena dalam bisa mengancam jiwa jika bekuan darah berpindah ke paru-paru dan menghalangi aliran darah Anda.

Baca juga: Gaya Hidup Sehat di Usia 40 Tahun Berpotensi Memperpanjang Umur

  • Penyakit jantung

Jika Anda tidak melakukan aktivitas fisik yang cukup, hal ini dapat menyebabkan penyakit jantung.

Hal ini dapat mencakup kardiomiopati, yang memengaruhi cara jantung memompa darah. Bisa juga menyebabkan penyakit arteri koroner, di mana aliran darah kaya oksigen ke jantung berkurang.

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan penyakit ini, tetapi faktor terbesarnya adalah kurang aktif bergerak.

  • Kolesterol tinggi

Kondisi kolesterol dalam darah juga bisa dipengaruhi oleh gaya hidup sedentari.

Jika Anda kurang bergerak, Anda mungkin memiliki kolesterol tinggi, yang berarti Anda memiliki terlalu banyak kolesterol jahat (lipoprotein densitas rendah/LDL) dan tidak cukup kolesterol baik (lipoprotein densitas tinggi/HDL).

Kondisi ini berpotensi menyebabkan pengerasan arteri, masalah pembuluh darah, dan banyak lagi.

Baca juga: Studi: Gaya Hidup Sedentari Sejak Kecil Bahaya untuk Jantung

  • Tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi (hipertensi) terjadi ketika darah mendorong terlalu kuat ke seluruh tubuh, sehingga membuat jantung bekerja terlalu keras.

Jika jantung kamu bekerja terlalu keras, hal itu dapat menyebabkan melemahnya pembuluh darah.

Menjadi lebih aktif mungkin merupakan cara mudah untuk menjaga tekanan darah Anda pada tingkat yang seharusnya.

  • Kematian dini

Merujuk Kementerian Kesehatan RI, orang yang kurang aktif memiliki risiko kematian 20-30 persen lebih tinggi daripada mereka yang cukup aktif.

Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa kurangnya aktivitas fisik merupakan penyebab kematian nomor empat di dunia, dengan dua juta orang meninggal setiap tahunnya akibat gaya hidup malas ini.

Penulis studi di American Journal of Clinical Nutrition mencatat bahwa berolahraga sedikit saja (setara dengan jalan cepat selama 20 menit setiap hari) dapat mengurangi risiko kematian dini pada orang yang tidak aktif sebanyak 16 hingga 30 persen.

Apakah kamu salah satu orang yang tengah menjalani gaya hidup ini? Sudahkah kamu menyadari dampaknya ini?

Berbagai risiko kesehatan di atas dapat kamu hindari dengan mulai mengubah gaya hidup sedentari kamu menjadi lebih sehat.

Baca juga: Apa yang Dimaksud Gaya Hidup Sedentari? Berikut Dampaknya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau