Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi pada Tubuh Menjelang Kematian? Ini Ulasannya...

Kompas.com - 29/05/2024, 07:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Kematian karena penyakit kronis atau sebab alamiah biasanya akan memberikan petunjuk ketika waktunya semakin dekat, dengan serangkaian perubahan pada tubuh.

Mengutip Very Well Health, tanda-tanda menjelang kematian bisa muncul jauh sebelum Anda meninggal dunia, 40 hari atau lebih.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Setelah Kematian? Ini Penjelasannya...

Dalam definisi medis, kematian adalah momen di mana peredaran darah dan pernapasan berhenti dan tidak dapat dipulihkan, atau terjadi kematian otak (ketika otak atau batang otak berhenti bekerja).

Sebelum momen kematian itu, serangkaian perubahan pada tubuh muncul.

Artikel ini akan mengulas mengenai perubahan pada tubuh menjelang kematian terjadi.

Mengetahui lebih banyak tentang proses akhir kehidupan dapat membantu Anda lebih mempersiapkan diri menghadapi apa yang akan datang.

Baca juga: Kenali 10 Penyakit Terbanyak yang Jadi Penyebab Kematian di Dunia

Apa yang terjadi pada tubuh menjelang kematian?

Pada penyakit kronis atau kematian karena sebab alamiah, banyak perubahan terjadi bersama dengan fungsi vital tubuh melambat sebelum berhenti total, seperti yang dikutip dari Cleveland Clinic.

Berikut berbagai perubahan pada tubuh menjelang kematian:

  • Lebih banyak tidur dan lebih sedikit aktivitas fisik

Ketika sekarat, tidur tidak lagi memiliki tujuan untuk memperbaiki pikiran dan tubuh Anda.

Anda akan banyak tidur atau tidak banyak beraktivitas karena tubuh sudah tidak mempunyai energi.

Jantung Anda menjadi kurang mampu memompa darah kaya oksigen ke seluruh tubuh.

Tanpa banyak oksigen, sel-sel tubuh tidak memiliki energi yang dibutuhkan untuk membuat Anda tetap terjaga dan aktif dalam jangka waktu lama.

  • Nafsu makan dan rasa haus menurun

Menjelang kematian tubuh sudah tidak memberikan sinyal untuk mendapatkan jumlah nutrisi yang sama ketika masih sehat.

Sehingga, nafsu makan dan minum Anda akan menurun drastis dari hari ke hari, minggu ke minggu hingga kematian tiba.

Sistem pencernaan juga sudah sulit mencerna apa saja yang masuk. Itu membuat orang sekarat semakin tidak ingin makan atau minum.

Baca juga: Apakah Diabetes Bisa Menyebabkan Kematian? Ini Penjelasannya...

  • Tidak mampu mengontrol usus dan kandung kemih

Menjelang kematian, sistem pencernaan melambat. Akibatnya, Anda bisa mengalami sembelit.

Daya kontrol tubuh terhadap otot dasar panggul juga menurun, sehingga Anda bisa kencing sewaktu-waktu di mana saja atau istilahnya ngompol. Dalam dunia medis, ini disebut inkontinensia.

  • Kerusakan otot dan kulit

Tanda-tanda menjelang kematian juga bisa dilihat dari kondisi otot dan kulit seseorang.

Ketika ajal semakin dekat, massa otot Anda akan menyusut bersama dengan penurunan berat badan.

Sel-sel kulit tidak meregenerasi untuk menggantikan sel kulit mati, sehingga kulit Anda berubah menjadi tipis.

Kulit tipis lebih rentan terhadap memar, luka, dan luka baring (ulkus dekubitus).

  • Lebih suka menyendiri

Selain berkurangnya minat beraktivitas, seseorang yang semakin dekat ajalnya akan menunjukkan sikap yang lebih suka menyendiri.

Anda cenderung menginginkan lebih sedikit interaksi dengan orang lain. Namun, tidak berarti rasa sayang Anda terhadap anggota keluarga atau teman berkurang.

Itu karena kebutuhan Anda berubah seiring perubahan tubuh Anda.

Baca juga: Studi: Tinggal Sendiri Tingkatkan Kematian Akibat Kanker

  • Tanda-tanda vital menurun atau tidak teratur

Tanda vital Anda meliputi suhu, denyut nadi, laju pernapasan, dan tekanan darah.

Angka dari tanda-tanda vital tersebut mengukur kondisi kesehatan organ-organ penting untuk kelangsungan hidup Anda, seperti paru-paru, jantung, dan otak.

Perubahan yang mencolok menjelang kematian adalah suhu tubuh turun dan kulit mungkin terasa dingin atau lembap saat disentuh.

Tanda-tanda vital lainnya akan menunjukkan angka yang tidak teratur atau tidak dapat diprediksi.

Saat mendekati jam-jam terakhir hidup Anda, laju pernapasan Anda akan terus menurun.

  • Sifat agresif

Anda akan cenderung menunjukkan sifat agresif menjelang kematian. Itu karena lonjakan energi yang tiba-tiba muncul disertai perasaan gelisah.

Anda mungkin menjadi merasa mampu melakukan hal-hal yang secara realistis tidak mampu Anda lakukan.

Anda juga frustasi dengan kondisi atau orang-orang di sekitar Anda.

  • Perubahan cara pandang

Otak Anda bisa memproses informasi sensorik (apa yang Anda lihat, dengar, cium, dan sebagainya) secara berbeda dari kondisi sehat Anda.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa otak Anda melepaskan gelombang bahan kimia saat ajal mendekat, yang dapat meningkatkan kepekaan indra hingga ke tingkat hiperealitas.

Misalnya, suara yang tadinya tampak normal mungkin terdengar menakutkan atau mengancam bagi Anda.

Anda mungkin salah mengira satu orang sebagai orang lain.

Anda juga bisa lebih memerhatikan hal-hal yang tidak umum diperhatikan oleh orang-orang di sekitar Anda.

Perbedaan persepsi ini mungkin lebih terlihat pada malam hari dibandingkan siang hari.

Baca juga: Tahapan Proses Kematian Manusia, dari Bulan, Minggu, Hari, hingga Jam

  • Periode ketidaksadaran

Saat kematian mendekat, Anda mungkin tertidur dan tidak sadarkan diri, seperti berada dalam keadaan koma atau mimpi.

Penelitian menunjukkan bahwa meskipun tubuh Anda bertransisi ke alam bawah sadar, Anda mungkin masih bisa merasakan sentuhan nyaman dari orang yang Anda cintai dan mendengar mereka berbicara.

Sentuhan dan pendengaran adalah indra terakhir yang bisa berfungsi saat kita meninggal.

  • Perubahan pada pernapasan

Pola pernapasan Anda dapat menandakan seberapa dekat Anda dengan kematian.

Pernapasan yang tidak dapat diprediksi sering kali merupakan tanda menurunnya kesehatan atau kematian.

Pernapasan Anda juga akan disertai dengan suara seperti dengkuran.

Suara itu muncul karena penumpukan air liur di bagian belakang tenggorokan. Otot di tenggorokan tidak cukup kuat untuk menelan.

Pada akhirnya, Anda akan mengambil napas terakhir.

Saat kematian terjadi, fungsi vital tubuh Anda berhenti total. Otak diperkirakan menjadi organ terakhir yang bekerja.

Penelitian memperkirakan otak tetap bekerja 10 menit terakhir setelah semua organ mati, seperti yang dikutip dari Very Well Health

Beberapa orang mungkin mengalami perubahan tubuh menjelang kematian jauh lebih cepat, mungkin dalam hitungan hari, atau berbulan-bulan.

Baca juga: 11 Tanda-tanda Menjelang Kematian yang Umum Terjadi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau