Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/06/2024, 09:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Salah satu penyebab seseorang bisa jadi pecandu pornografi adalah kesepian dan sulit mengatur emosi negatif yang menyertainya.

Demikian menurut hasil penelitian yang dimuat dalam Addictive Behaviors Reports. Ini adalah studi pertama yang mengkaji peran pembuat konten, dan menyoroti dinamika antara pengguna pornografi, pengaturan emosi, dan interaksi online.

Seseorang dianggap kecanduan pornografi atau disebut juga pengguna pornografi problematik jika perilakunya dalam mengonsumsi konten pornografi sudah berlebihan dan tidak bisa mengendalikan dirinya.

Seringkali pengguna pornografi problematik memiliki self-esteem yang rendah, tidak produktif, mengalami kecemasan, dan tidak merasa puas dalam hubungan seksual dengan pasangan.

Dalam penelitian ini, tim merekrut 213 partisipan berusia 18-79 tahun melalui berbagai platform sosial media, termasuk Facebook, Instagram, dan TikTok. Mereka adalah pengguna atau pernah mengonsumsi konten pornografi. Kemudian mereka diminta mengisi survei seputar perilaku.

Baca juga: 4 Cara Mengatasi Kecanduan Pornografi yang Pengaruhi Otak

Hasil survei menunjukkan, makin tinggi level kesepian seseorang, makin mungkin mereka menjadi pecandu pornografi. Demikian pula halnya dengan orang yang sulit mengatur emosinya.

"Temuan dari penelitian kami menunjukkan kesepian jadi pemicu seseorang sulit mengendalikan respon emosional dan menjadikan pornografi sebagai pelarian," kata Mal Flack dosen senior dari Charles Darwin University yang melakukan studi ini.

Ia mengatakan, mencari mekanisme coping yang yang sehat bisa membantu seseorang mengatasi rasa kesepiannya tanpa bergantung pada pornografi.

Temuan lain yang menarik adalah interaksi dengan pembuat konten pornografi bisa mengurangi level kecanduan pornografi. Walau begitu, hal ini tidak terlalu membantu mengatasi dampak emosi dari rasa kesepian.

Dengan meningkatnya penggunaan teknologi, potensi isolasi sosial dan kesepian di masyarakat modern dapat semakin besar. Aksesibilitas dan anonimitas pornografi online mungkin dijadikan pelarian dan dapat menimbulkan perilaku kecanduan.

"Tujuan studi kami adalah untuk meningkatkan kesadaran di kalangan masyarakat dan dokter tentang faktor-faktor yang mungkin membuat penggunaan pornografi sulit diubah dan mengurangi stigma yang terkait dengan penggunaan pornografi bermasalah," katanya.

Baca juga: Apakah Kesepian Merupakan Masalah Kesehatan Mental?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau