Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program BISA Akan Diadaptasi di Jawa Barat untuk Menekan Stunting

Kompas.com - 13/06/2024, 14:02 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Organisasi gizi Nutrition International telah menuntaskan program The Better Investment for Stunting Alleviation (BISA) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Untuk diketahui, BISA dibuat untuk menurunkan prevalensi stunting dengan mendukung beberapa agenda Kementerian Indonesia dan Dinas Kesehatan setempat, seperti pemberian tablet tambah darah, menyediakan booklet edukasi tentang stunting dan masalah terkait gizi lainnya, serta memberikan pelatihan kepada petugas kesehatan.

Salah satu alat edukasi program BISA dari Nutrition International di Jawa Barat yaitu permainan ular tangga mengenai 1000 hari pertama kehidupanNutrition International Salah satu alat edukasi program BISA dari Nutrition International di Jawa Barat yaitu permainan ular tangga mengenai 1000 hari pertama kehidupan
Country Director Nutrition International Indonesia Herrio Hattu menjelaskan, pihaknya merancang modul pelatihan yang mudah dipahami masyarakat secara luas, seperti permainan ular tangga berisi informasi tentang pentingnya gizi pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) sebagai dasar bagi ibu hamil dalam mempersiapkan persalinannya.

"Jadi yang kami lakukan lebih kepada penguatan sistem rantai pasok, memastikan tidak ada stok out (untuk tablet tambah darah), semua komoditas gizi bisa tersedia dengan baik dan cukup dan bisa diakses hingga ke penerima manfaat di lapangan," kata Herrio Hattu dalam konferensi pers yang diikuti Kompas.com, di Bandung, Selasa (11/6/2024).

Baca juga: Cegah Stunting, MTS Maarif Sidaraja Galakkan Pemberian Tablet Tambah Darah

Menanggapi tuntasnya BISA yang sudah dilakukan Nutrition International dan Save the Children, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Barat berinisiatif untuk mengadaptasi program ini ke 25 kabupaten dan kota di Jawa Barat.

Hal itu mengingat, program BISA telah mendampingi Bappeda Jawa Barat dalam meningkatkan praktik gizi, menerapkan perilaku hidup sehat, membantu dalam advokasi, sampai penyusunan rencana aksi.

"Program BISA mendampingi kami dalam penurunan stunting dari 31,1 menjadi 21,7 persen. Jadi turun 9,4 persen," ujar Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Jawa Barat Ane Carolina, S.Si., M. Eng.

"Setelah program ini berakhir, rencananya kita akan mereplika program ini ke 25 kabupaten kota yang sebenarnya sudah meminta sendiri ke NI untuk berpartisipasi," imbuhnya.

Ane menambahkan, pihaknya akan melakukan penguatan kapasitas internal, melatih staf terkait, mendorong monev digital berkala.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat dr. Raden Vini Aldiani Dewi juga menyatakan ingin mereplikasi program-program yang dilakukan BISA.

Dinkes Jawa Barat saat ini sudah mendeklarasikan Gerakan Bersama Literasi Stunting dan Imunisasi, Jumantik cegah DBD serta Pengawasan Menelan Obat untuk penanggulangan TBC (Geber Si Jumo) dan Jaga Ibu Hamil serta Lingkungan Bersih dan Sehat (Jamilah)

Vini mengungkatkan bahwa gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi dan eliminasi mengenai stunting, DBD, dan TBC, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi dan ASI eksklusif.

Baca juga: Rahasia China Berhasil Turunkan Angka Stunting

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau