KOMPAS.com - Pola kerja hibrida atau perpaduan antara bekerja dari rumah (work from home) dan di kantor telah diadopsi oleh ratusan juta karyawan di seluruh dunia.
Pola kerja seperti ini terbangun sejak pandemi Covid-19 mulai terkendali. Namun, setelah pandemi berakhir, banyak perusahaan memilih untuk kembali pada pola kerja lama, yaitu bekerja penuh dari kantor.
Padahal, sebagian besar karyawan lulusan universitas mencari perusahaan yang membolehkan pola kerja hibrida.
Efek dari pola kerja hibrida bagi karyawan dan perusahaan masih jadi perdebatan. Pemilik usaha berargumen, pola kerja ini akan mengurangi produktivitas, inovasi, dan pengembangan karier.
Salah satu survei yang dilakukan oleh Microsoft terhadap pimpinan perusahaan menunjukkan, manajemen menyangsikan produktivitas karyawannya. Muncul kecurigaan bahwa pegawai tidak bekerja dengan optimal seperti ketika bekerja di kantor.
Baca juga: Dampak WFH, Bisa Kurangi 54 Persen Emisi Dibanding Kerja Kantor
Hasil studi terbaru yang dilakukan terhadap ribuan pekerja di China mengungkap fakta sebaliknya. Pola kerja hibrida ternyata meningkatkan kepuasan kerja dan mengurangi angka mengundurkan diri.
Studi terbaru ini dilakukan terhadap 1.612 karyawan di perusahaan teknologi China antara tahun 2021-2022.
Selain itu, terungkap bahwa kerja hibrida tidak memengaruhi penilaian kinerja selama dua tahun berikutnya dari tinjauan. Ini menunjukkan bahwa evaluasi kinerja karyawan tetap konsisten terlepas dari apakah mereka bekerja dengan pola kerja hibrida atau tradisional.
Pola kerja hibrida secara signifikan juga mengurangi tingkat berhenti bekerja bagi karyawan non-manajerial, karyawan perempuan, dan individu dengan waktu tempuh perjalanan ke kantor yang panjang.
Produktivitas ternyata tetap bisa dibangun dalam ekosistem kerja hibrida seperti dua hari dari rumah dan tiga hari di kantor. Yang terpenting adalah adanya pola kerja (job desk) yang jelas.
Baca juga: 10 Cara Menjaga Kesehatan Mental di Tempat Kerja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.