Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Gaya Hidup Sehari-hari untuk Cegah Penyakit Jantung Koroner

Kompas.com - 20/06/2024, 15:17 WIB
Rini Agustin,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit jantung koroner sebagian besar terjadi karena gaya hidup yang tidak sehat, misalnya saja pola makan tinggi lemak, kurang bergerak, atau kebiasaan merokok. Meski begitu sebenarnya kita bisa mulai membenahi gaya hidup untuk mencegah penyakit jantung.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari RS Pondok Indah, Yahya Berkahanto Juwana memaparkan, pencegahan utama untuk penyakit jantung adalah dengan rutin berolahraga ringan dan berhenti merokok.

"Pencegahan adalah obat yang terbaik. Maka perlu perubahan gaya hidup yang sehat untuk mencegah terjadinya penyakit jantung koroner," kata Yahya dalam media diskusi di Jakarta, Rabu, (20/6/2024).

Ia menjelaskan, rutin berolahraga 30 menit sehari selama lima hari seminggu akan meningkatkan kesehatan jantung dan membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Jenis latihannya pun tidak perlu yang berat. Olahraga ringan seperti jalan kaki tetap dianjurkan selama dilakukan rutin minimal 150 menit dalam seminggu.

Bagi pengidap jantung koroner atau memiliki faktor risiko, sebelum memutuskan untuk melakukan olahraga tertentu, diskusikanlah dulu dengan dokter spesialis jantung.

Baca juga: Sakit Gangguan Irama Jantung, Bolehkah Olahraga?

“Memang sebaiknya konsultasi ke dokter spesialis jantung untuk menanyakan kira-kira olahraga apa yang bisa dilakukan. Contohnya kalau pasien ada riwayat diabetes atau kolesterol, bisa dilakukan evaluasi dahulu dengan tes treadmill, nanti olahraganya akan disesuaikan per individu,” paparnya.

Selain olahraga, pencegahan lain dapat dilakukan dengan cukup tidur untuk mencegah stres, jaga berat badan agar tetap stabil, tidak merokok dan mengkonsumsi alkohol, serta melakukan meditasi.

“Tidur yang cukup, mengendalikan stres dengan baik, jaga berat badan ideal, indeks massa tubuh (BMI) tidak lebih dari 25, dan paling penting berhenti merokok,” paparnya.

Berbagai penelitian menunjukkan, risiko penyakit jantung koroner dapat ditekan jika perokok berhenti merokok.

Berhenti merokok satu tahun, risiko penyakit jantung koroner turun menjadi 50 persen. Kemudian, jika berhenti merokok hingga empat tahun maka risikonya sama seperti non perokok,” jelasnya.

Pencegahan penyakit jantung koroner juga dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain diet terkontrol rendah garam, menghindari gorengan, MSG, makanan berlemak, makanan cepat saji, soda, atau menerapkan diet mediteranian.

“Mengatur pola makan yang sehat dan bergizi seimbang, perbanyak asupan buah dan sayur, kurangi makanan yang mengandung kolesterol dan garam berlebih,” jelasnya.

Selain menjalankan gaya hidup sehat, ia menyarankan agar orang dewasa rutin melakukan medical check up (MCU) dan konsultasi jantung dengan dokter spesialis.

"MCU sangat penting sebagai skrining awal untuk mengetahui apakah seseorang memiliki penyakit jantung atau tidak. Penyakit ini sering tidak terdeteksi gejalanya lalu tiba-tiba terkena serangan jantung, maka sering disebut silent killer," ujarnya.

Baca juga: Kapan Sebaiknya Pemasangan Ring Jantung Dilakukan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Fobia Bukan Sekadar Rasa Takut, Ini Cara Mengatasinya
Fobia Bukan Sekadar Rasa Takut, Ini Cara Mengatasinya
Health
99 Jemaah Haji Indonesia Kena Pneumonia, Kemenkes Imbau Jaga Kesehatan
99 Jemaah Haji Indonesia Kena Pneumonia, Kemenkes Imbau Jaga Kesehatan
Health
Tips Jaga Gula Darah Saat Idul Adha, Dokter Sarankan Jamu Pahitan
Tips Jaga Gula Darah Saat Idul Adha, Dokter Sarankan Jamu Pahitan
Health
Musim Pancaroba Bikin Mudah Sakit? Ini Tips dari Dokter agar Tetap Fit
Musim Pancaroba Bikin Mudah Sakit? Ini Tips dari Dokter agar Tetap Fit
Health
Kasus Covid-19 Kembali Naik di Asia, Ini yang Perlu Diketahui soal Varian JN.1 dan Turunannya
Kasus Covid-19 Kembali Naik di Asia, Ini yang Perlu Diketahui soal Varian JN.1 dan Turunannya
Health
Kemenkes: Pengenalan Gejala Penyakit Langka dengan Cek Kesehatan Gratis
Kemenkes: Pengenalan Gejala Penyakit Langka dengan Cek Kesehatan Gratis
Health
Pasangan Thalasemia Minor Sebabkan Thalasemia Mayor pada Anak
Pasangan Thalasemia Minor Sebabkan Thalasemia Mayor pada Anak
Health
Lonjakan Kasus Covid-19 di India: Waspadai Varian Baru yang Lebih Menular
Lonjakan Kasus Covid-19 di India: Waspadai Varian Baru yang Lebih Menular
Health
Keunggulan Ring Jantung Bioadaptor dengan Material Lentur
Keunggulan Ring Jantung Bioadaptor dengan Material Lentur
Health
Kanker Serviks Stadium 4: Pengertian dan Pilihan Pengobatannya
Kanker Serviks Stadium 4: Pengertian dan Pilihan Pengobatannya
Health
Cloud Coffee, Minuman Tren yang Diklaim Menyehatkan: Benarkah?
Cloud Coffee, Minuman Tren yang Diklaim Menyehatkan: Benarkah?
Health
Apakah Pola Makan Berperan Besar Terhadap Terjadinya Stroke? Ini Kata Dokter…
Apakah Pola Makan Berperan Besar Terhadap Terjadinya Stroke? Ini Kata Dokter…
Health
Puasa 16 Jam Selama 3 Bulan Efektif Turunkan Berat Badan Hingga Setahun Kemudian
Puasa 16 Jam Selama 3 Bulan Efektif Turunkan Berat Badan Hingga Setahun Kemudian
Health
Riset FMIPA UI  Buktikan Segel Le Minerale Unggul 100 Persen Cegah Kontaminasi Debu, Bakteri, dan Jamur
Riset FMIPA UI Buktikan Segel Le Minerale Unggul 100 Persen Cegah Kontaminasi Debu, Bakteri, dan Jamur
Health
7 Cara Mengatasi Ngantuk Terus-menerus, Termasuk Makan Sehat
7 Cara Mengatasi Ngantuk Terus-menerus, Termasuk Makan Sehat
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau