Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Sebaiknya Pemasangan Ring Jantung Dilakukan?

Kompas.com - 20/06/2024, 11:54 WIB
Rini Agustin,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemasangan ring jantung (stent) saat ini menjadi penanganan penyempitan pembuluh darah yang aman dan efektif. Stent ternyata bisa dilakukan sebagai pencegahan terjadinya serangan jantung. Penyakit jantung saat ini masih jadi penyakit penyebab kematian tertinggi.

Berbeda dengan operasi bypass jantung yang melibatkan pembedahan terbuka, pemasangan stent dilakukan melalui prosedur kateterisasi dengan luka sayatan yang minimal dan pemulihan yang lebih cepat.

Stent jantung terbuat dari logam yang dapat menyesuaikan dengan tubuh, berbentuk tabung kecil yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah untuk menahan agar pembuluh darah tetap terbuka," papar dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Yahya Berkahanto Juwana, dalam temu media yang diadakan oleh RS Pondok Indah Jakarta (19/6/2024).

Ia mengatakan, ring jantung dipasang ketika pasien sudah mengalami serangan jantung.

“Akan tetapi, pada kondisi stabil juga bisa dilakukan pemasangan stent untuk mencegah terjadinya serangan jantung,” jelasnya.

Baca juga: 8 Cara Mencegah Serangan Jantung

Ia menekankan, keputusan akhir pemasangan stent jantung tetap pada dokter yang melakukan pemeriksaan untuk memberikan penanganan penyakit jantung koroner secara tepat.

“Kondisi setiap orang itu berbeda-beda, jadi keputusan pemasangan stent jantung tetap dari dokter yang memeriksa. Kalau misalnya kandidat yang terbaik adalah bypass ya dilakukan bypass, tapi jika masih bisa dilakukan pemasangan stent, maka pasang stent,” ujarnya.

Ia mengatakan, pemasangan stent atau ring jantung masih menjadi solusi efektif untuk mengatasi penyumbatan pembuluh darah. Apalagi saat ini teknologi stent sudah semakin bagus dan risikonya makin kecil.

Penyempitan pembuluh darah akibat plak terbentuk dari tumpukan kolesterol di dinding pembuluh darah yang menebal perlahan, kemudian mengeras. Kondisi itu menyebabkan pembuluh darah menyempit dan aliran darah terganggu.

Sebelum prosedur pemasangan stent jantung dilakukan, dr. Yahya menjelaskan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan.

Baca juga: Mencegah Penyumbatan Kembali Usai Pasang Ring Jantung

“Sebelumnya dokter akan melihat kondisi ginjal pasien dengan kontras, kemudian pemberian obat pengencer darah, selain itu dokter juga akan melihat kondisi penyakit lainnya, misalnya apakah ada riwayat alergi, alergi terhadap cairan kontras atau ada alergi terhadap obat,” jelasnya.

Setelah melakukan prosedur pemasangan stent jantung, pasien diharapkan dapat mengurangi faktor risiko dari penyakit lain dan menerapkan gaya hidup sehat.

“Setelah prosedur, pasien juga tetap harus minum obat pengencer darah, lalu konsumsi obat-obatan lainnya. Kalau dia ada hipertensi, diabetes, atau kolesterol harus dikontrol, obat-obatannya harus diminum, dan yang paling penting gaya hidup, kalau merokok, maka harus berhenti merokok,” tuturnya.

Pencegahan serangan jantung bisa dilakukan dengan melakukan deteksi dini atau medical check up. Pemeriksaan ini sangat penting dilakukan pada orang yang memiliki faktor risiko yaitu menderita diabetes melitus, tekanan darah tinggi, kebiasaan merokok, kolesterol, dan kegemukan.

Baca juga: Penyebab Aterosklerosis yang Bisa Pengaruhi Jantung dan Otak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau