Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Katarak Harus Dioperasi? Berikut Penjelasan Dokter...

Kompas.com - 28/06/2024, 16:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Katarak adalah gangguan penglihatan yang mengakibatkan lensa mata menjadi keruh dan pandangan buram. Lantas, apakah katarak harus dioperasi?

Dokter spesialis mata Dr. dr. Setyo Budi Riyanto Sp.M (K) mengatakan, masalah gangguan mata yang keruh hingga kebutaan yang disebabkan oleh katarak harus segera dilakukan tindakan operasi.

Tujuan operasi katarak yaitu agar fungsi penglihatan membaik sehingga dapat meningkatkan kualitas dan harapan hidup pasien.

“Data ilmiah negara berkembang dengan adanya katarak yang tidak ditindak operasi menyebabkan penglihatan terganggu dan angka kebutaan tinggi yang juga akan mengganggu aktivitas produktivitas seseorang, dengan operasi katarak akan meningkatkan angka harapan hidup dan kualitas hidup pasien,” kata Budi dalam diskusi terkait Bulan Kesadaran Katarak, dikutip dari Antara, Kamis (27/6/2024).

Baca juga: Tanda-tanda Peringatan Katarak yang Harus Diketahui

Budi mengatakan seseorang yang sudah mengalami gangguan di matanya karena penglihatan yang kabur bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Penderita katarak biasanya mengalami kesulitan membaca, berjalan harus dituntun, tidak bisa mengendarai kendaraan sendiri, serta sensitif terhadap cahaya.

Sampai saat ini, masih ada 8,1 persen pasien yang takut untuk melakukan operasi katarak, sementara di Jakarta sebanyak 30,3 persen pasien takut dioperasi katarak.

Budi kemudian menjelaskan tujuan operasi katarak yaitu untuk menghilangkan keruh pada kensa dan menjadikannya jernih kembali.

Operasi katarak dilakukan dengan teknologi canggih dan minim luka, yakni hanya sekitar 2-3 milimeter. Operasi katarak juga dapat meningkatkan kualitas penglihatan.

“Dia lukanya kecil 2-3 milimeter, pakai mesin katarak diambil kemudian dipasang lensa yang dilipat kecil sehingga pemulihan lebih cepat, kalau dulu hanya menghilangkan penglihatan gelap jadi terang sekarang dari penglihatan kabur jadi ditingkatkan kualitas penglihatan,” katanya.

Baca juga: Ketahui Penyebab Katarak yang Bisa Berdampak Kebutaan

Teknologi operasi katarak juga saat ini telah banyak berkembang mulai dari extracapsular caratact extraction (ECCE), phacoemulsification, dan yang paling terbaru adalah Femtosecond Laser-Assisted Cataract Surgery (FLACS).

Dengan metode terbaru ini pun juga memiliki faktor risiko yang lebih kecil, akurasi lebih tinggi serta dapat memperbaiki masalah refraksi mata seperti rabun jauh, rabun dekat, rabun sedang untuk jarak pandang membaca hingga silinder.

Hal ini berkat peningkatan kualitas lensa yang ditanam yang terus berkembang dari tahun ke tahun yang diharapkan agar para pasien setelah operasi katarak tidak lagi ketergantungan pada kacamata.

Sebelum operasi katarak, pasien biasanya perlu mekakukan pemeriksaan kesehatan secara keseluruhan, mulai dari kondisi saraf mata, kornea, retina, serta memeriksa adanya penyakit penyerta, seperti diabetes dan hipertensi.

Jika kondisi pasien dikatakan layak untuk operasi, maka tindakan bisa dilakukan sesegera mungkin dan pemulihan bisa berlangsung mulai dari tiga hari hingga satu minggu.

Namun, apabila pasien mengidap penyakit diabetes dan gula darahnya tinggi, maka perlu berupaya menurunkan glukosanya dahulu.

Penderita hipertensi juga perlu menunggu sampai tensinya normal sebelum menjalani operasi katarak.

Baca juga: 6 Fakta Seputar Operasi Katarak, dari Persiapan sampai Setelah Operasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau