Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter: Mengunyah dengan Baik Cegah Kanker Lambung

Kompas.com - 06/07/2024, 18:00 WIB
Khairina

Penulis

KOMPAS.com - Mengunyah makanan dengan baik dan melakukan endoskopi dapat mencegah seseorang terkena kanker lambung.

“Untuk pencegahan kalau pertama, itu tentunya berkaitan dengan lambung ya. Tempat kita memproses makanan, jadi proses pertama itu ada di mulut kita dan kita harus mengunyah dengan baik,” kata Dokter Spesialis Bedah Konsultan Bedah Digestif RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr. dr. Agi Satria Putranto, Sp.B,Subsp.BD(K), beberapa waktu lalu seperti ditulis Antara.

Baca juga: Penyebab Kanker Lambung yang Perlu Diperhatikan

Agi menuturkan sebagaimana yang telah diajarkan sejak duduk di bangku sekolah dasar, seseorang harus mengunyah makanan minimal sebanyak 32 kali agar tekstur makanan dapat menjadi lebih halus saat masuk ke dalam lambung.

Hal tersebut dapat mempermudah kerja lambung untuk membuat makanan bertekstur seperti bubur dengan bantuan enzim yang ada sebelum dikirim kepada usus. Tentunya, jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh harus memenuhi kriteria gizi seimbang seperti adanya karbohidrat, protein dan lemak.

“Kalau untuk karbohidratnya bisa dari nasi atau singkong, protein ada hewani dan nabati, lemak juga harus ada. Komposisinya tentu karbohidrat 60 persen, lemak 30 persen dan sisanya protein. Jangan lupa komponen vitamin dari buah dan sayur, serat 15 gram per hari itu akan lebih memudahkan (kerja lambung),” kata dia.

Ia melanjutkan makanan yang dikirim ke usus akan dicampurkan dengan cairan empedu untuk mencerna lemak dan sari-sarinya diserap sampai hanya menyisakan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh.

Kemudian dikarenakan Indonesia merupakan negara tropis, masyarakat dianjurkan untuk meminum air putih setidaknya satu sampai 1,5 liter air per hari.

Kiat ketiga yang Agi berikan adalah tidak banyak memakan makanan yang terlalu merangsang kinerja kerongkongan dan lambung. Misalnya, mengonsumsi makanan yang terlalu pedas dan asam. Mengonsumsi makanan dalam kondisi yang sangat panas juga tidak dianjurkan karena dapat merusak lapisan dalam lambung.

“Walaupun ada orang yang kuat makan makanan pedas, kecut atau berasa tajam, ingat bahwa kekuatan lapisan di dalam lambung yang dimiliki tiap orang itu berbeda dan kita juga berbeda secara ras dengan negara lain,” ucap Agi.

Baca juga: Kanker Perut (Kanker Lambung): Jenis, Penyebab, Gejala

Terakhir bagi seseorang yang telah berusia 40 tahun ke atas, Agi menganjurkan agar yang bersangkutan segera melakukan skrining kesehatan sebagai bentuk deteksi dini kanker lambung dengan menggunakan endoskopi untuk melihat kondisi lambung.

“Kita tidak bisa melihat, dokter tidak bisa melihat dalamnya lambung anda seperti apa, kecuali menggunakan teropong. InsyaAllah kalau itu sudah dilakukan, kita berikhtiar dan dijalankan, kita tidak akan terkena kanker lambung,” ucap Agi.

Apa itu kanker lambung?

Dilansir Mayo Clinic, kanker lambung, yang juga disebut kanker gastric, dimulai dari pertumbuhan sel-sel yang tidak normal di dalam lapisan lambung.

Lambung terletak di bagian tengah atas perut, tepat di bawah tulang rusuk, dan berperan penting dalam proses pencernaan dengan mengurai dan mencerna makanan.

Jenis kanker ini dapat berkembang di mana saja dalam lambung. Secara umum, kanker lambung terjadi di bagian utama lambung yang disebut badan lambung.

Namun, di Amerika Serikat, kanker lambung lebih sering ditemukan di dekat pertemuan antara kerongkongan dan lambung, yang disebut junction gastroesofageal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau