Pasalnya, hormon dapat memengaruhi bagaimana jaringan gusi bereaksi terhadap racun yang dikeluarkan oleh plak dan karang gigi sehingga rentan mengalami iritasi serta bengkak.
Baca juga: Kenali Penyebab Kista Gusi dan Cara Mengatasinya
Komposisi bahan pada pasta gigi dan obat kumur dapat memicu iritasi pada jaringan gusi serta menyebabkan reaksi alergi, khususnya jika digunakan dalam jangka panjang.
Beberapa jenis bahan yang dapat meningkatkan reaksi alergi, yakni hidrogen peroksida, alkohol, baking soda, dan sinamat.
Gigi yang tidak rata bisa memengaruhi kebersihan gigi dan mulut, khususnya ketika gosok gigi dan menggunakan benang gigi.
Melakukan prosedur untuk merapikan gigi, termasuk dengan behel, dapat membantu Anda untuk bisa membersihkan area gigi di bawah gusi sehingga risiko infeksi dan bengkak berkurang.
Gusi bengkak juga bisa jadi merupakan gejala dari beberapa masalah kesehatan lainnya yang lebih serius, seperti diabetes dan leukemia.
Anda yang mengalami gusi bengkak dan disertai dengan gejala lainnya, seperti demam, kelelahan, dan penurunan berat badan, perlu segera mencari bantuan medis sehingga bisa mendapatkan diagnosis yang tepat.
Gusi yang bengkak tidak hanya disebabkan oleh masalah kebersihan gigi dan mulut yang kurang terjaga.
Untuk itu, Anda diimbau untuk segera mencari bantuan medis ketika mengalami pembengkakan di gusi.
Pemeriksaan lebih lanjut akan dilakukan untuk mengetahui gusi bengkak dikarenakan apa sehingga Anda bisa mendapatkan obat gusi bengkak dan perawatan yang tepat.
Baca juga: 8 Cara Menghilangkan Sakit Gigi dengan Cepat, Termasuk Berkumur
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.