KOMPAS.com - Terdapat beragam jenis diet yang bisa kita sesuaikan dengan kebutuhan dan kebiasaan sehari-hari. Bila tujuan kamu adalah ingin awet muda, maka cobalah diet vegan.
Mengikuti diet vegan atau pola makan berbasis nabati mungkin terdengar menakutkan atau bahkan tidak mungkin dilakukan.
Padahal, menurut ahli gizi, untuk mendapat manfaat besar dari diet ini kita tidak perlu mengikuti seluruhnya melainkan menambah rasio pangan nabatinya saja.
Menurut penelitian terbaru terungkap, pola makan vegan mampu membuat usia biologis tetap muda, selain juga bonus lain berupa berat badan dan kadar kolesterol jahat (LDL) lebih rendah.
Usia biologis merupakan usia yang didasarkan pada kondisi organ tubuh seseorang. Usia biologis ini terkait dengan berbagai risiko penyakit.
Penelitian itu dilakukan dengan mengikuti 21 pasang kembar identik selama 8 minggu. Para kembar itu dibagi dua jenis diet berbeda, satu berupa diet vegan dan sisanya pola makan omnivora yang memasukkan susu dan daging dalam pola makannya.
Baca juga: 5 Makanan Nabati Tinggi Vitamin D, Cocok untuk Vegan
Di akhir penelitian, orang yang menjalani diet vegan memiliki usia biologis yang lebih muda. Penelitian ini dimua dalam jurnal BMC Medicine.
Menurut ahli gizi dan pakar pencegahan penyakit Matthew Landry PhD, melakukan diet vegan bisa diibaratkan dengan pelari maraton.
"Lari maraton memang hebat, tapi bukan pilihan tepat untuk setiap orang. Namun, kita tetap bisa memilih untuk berlari sedikit-sedikit dan merasakan manfaatnya untuk kesehatan tubuh keseluruhan.
Demikian juga halnya dengan diet berbasis nabati. Kita bisa membuat perubahan-perubahan kecil lalu menjadi kebiasaan," ujarnya.
Meskipun jumlah responden dalam studi BMC Medicine sedikit, hanya 42 orang secara keseluruhan, tapi sebagian besar studi tentang diet terbatas karena setiap orang memiliki susunan genetik dan riwayat keluarga yang unik yang membentuk cara kita makan dan bagaimana tubuh merespons makanan.
Baca juga: 8 Cara untuk Memperlambat Usia Biologis agar Awet Muda
Para peneliti biasanya tidak bisa mengendalikan faktor biologi atau lingkungan. Karena itulah memakai responden kembar identik untuk mengukur bagaimana nutrisi berpengaruh pada ekspresi DNA sangat menarik.
Membuat perubahan pada pola makan jadi sehat bukan cuma soal menurunkan berat badan, tapi yang lebih penting adalah membuat kita menjalani hidup yang sehat, fungsional, dan menyenangkan.
"Itu tidak mudah, tetapi sederhana. Intinya adalah ini: Semakin banyak pangan nabati yang Anda makan, semakin baik," kata pakar dan peneliti gizi Nate Wood.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.