Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Nyeri Punggung Bawah Berkepanjangan

Kompas.com - 12/08/2024, 09:08 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Nyeri punggung bawah adalah keluhan yang banyak ditemui, terutama pada mereka yang kurang bergerak dan lebih banyak duduk.

Dengan melakukan peregangan (stretching) biasanya keluhan nyeri punggung bawah akan reda. Namun, ada kalanya nyeri tersebut tak kunjung hilang sehingga penderitanya tidak leluasa bergerak.

Nyeri punggung bawah merupakan nyeri terjadi di area punggung bawah yang sumbernya berasal dari tulang belakang bagian punggung bawah, otot, saraf dan struktur lainnya di area tersebut.

Salah satu penyebab nyeri punggung bawah berkepanjangan adalah degenerasi diskus intervertebralis terutama segmen lumbal.

Diskus intervertebralis adalah bantalan yang ada di antara ruas tulang belakang. Kalau diskus mengalami kerusakan bisa membuatnya membengkak, menonjol sampai menekan saraf di tulang belakang sehingga menimbulkan gejala yang salah satunya adalah nyeri. Kondisi ini dikenal dengan istilah saraf kejepit tulang belakang.

Baca juga: Rutin Jalan Kaki Kurangi Keluhan Nyeri Punggung Bawah

Dokter spesialis bedah saraf Wawan Mulyawan menjelaskan, tidak semua keluhan nyeri punggung bawah disebabkan karena saraf terjepit.

"Hampir 90 persen keluhan nyeri pada punggung atau leher disebabkan karena kekauan otot saja. Namun, jika rasa nyerinya terasa menjalar ke bagian tubuh lain, misalnya ke paha atau tungkai kaki dan tidak sembuh dalam 4 minggu lakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah itu saraf terjepit," paparnya.

Proses penuaan

Faktor risiko nyeri punggung bawah adalah usia, sehingga keluhan ini banyak dialami orang berusia di atas 30 tahun. Sejalan dengan bertambahnya usia. seseorang akan mengalami proses degenerasi pada tulang belakangnya.

Degenerasi ini bisa berupa berkurangnya cairan di bantalan tulang belakang, peradangan, kerusakan jaringan, dan tulang belakang kehilangan elastisitasnya sehingga stabilitas tulang belakang terganggu.

Akibat beban berlebihan misalnya kelebihan berat badan, tulang belakang akan tertekan saat menahan beban sehingga lama kelamaan kemungkinan dapat memengaruhi struktur tulang yang salah satunya bantalan tulang belakang.

Baca juga: Menyingkirkan Nyeri Saraf Terjepit dengan Bedah Sayatan Kecil

Selain usia, pekerja yang sering duduk lama apalagi membungkuk, bekerja dengan alat getar, berkendara dalam waktu lama, sering mengangkat beban berat, juga memiliki risiko mengalami masalah pada bantalan tulang belakang yang lama kelamaan bisa melejit keluar dari tempat semulanya dan menekan saraf tulang belakang.

Saat inilah kemungkinan akan muncul salah satu gejalanya yakni nyeri tulang belakang (low back pain).

Intensitas nyeri punggung berkisar dari nyeri tumpul, nyeri konstan hingga nyeri mendadak, tajam, atau menusuk. Latihan peregangan, kompres hangat atau dingin, membantu meredakan nyeri dan mengurangi peradangan pada nyeri akut.

Namun, pada nyeri yang berkepanjangan perlu mendapatkan penanganan oleh dokter yang tepat agar kerusakan tidak bertambah parah.

Untuk menjaga kesehatan tulang belakang, dr.Wawan merekomendasikan untuk rutin melakukan latihan penguatan tulang belakang, termasuk berenang dan berjalan kaki.

"Hindari hal-hal yang membahayakan tulang belakang, seperti gerakan mendadak atau memutar, duduk terlalu lama, atau mengangkat beban terlalu berat," sarannya.

Baca juga: Nyeri di Punggung Gejala Penyakit Apa? Berikut 6 Daftarnya…

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau