KOMPAS.com - Sering buang air kecil umumnya disebabkan oleh konsumsi cairan yang lebih banyak. Namun, apa penyebab tidak banyak minum tapi sering buang air kecil?
Ternyata, kondisi ini bisa disebabkan oleh masalah kesehatan tertentu, seperti infeksi saluran kemih, diabetes, konsumi diuretik, dan batu ginjal.
Pemeriksaan lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui penyebab sering buang air kecil sehingga pengobatan dan perawatan yang tepat bisa didapatkan.
Untuk lebih jelasnya, ketahui beberapa penyebab tidak banyak minum tapi sering buang air kecil berikut ini.
Baca juga: Apakah Normal Buang Air Kecil Terus-menerus? Berikut Penjelasannya…
Beberapa masalah kesehatan dan kondisi tertentu ternyata bisa jadi penyebab tidak banyak minum tapi sering buang air kecil, seperti diabetes, infeksi saluran kemih, batu ginjal, dan kehamilan.
Disarikan dari WebMD dan Self, berikut adalah beberapa penyebab tidak banyak minum tapi sering buang air kecil yang perlu diketahui.
Infeksi saluran kemih adalah salah satu penyebab sering buang air kecil pada pria dan wanita.
Kondisi ini bisa membuat kandung kemih bengkak dan tidak bisa menampung urine lebih banyak sehingga frekuensi buang air kecil meningkat.
Diabetes membuat kadar gula darah di dalam tubuh meningkat. Akibatnya, ginjal bekerja lebih keras untuk menyaringnya dan mengeluarkannya dari dalam tubuh.
Kondisi ini membuat seseorang mengalami peningkatan dorongan dan frekuensi buang air kecil. Bahkan, sering buang air kecil adalah salah satu gejala awal diabetes.
Baca juga: Apa Penyebab Sering Buang Air Kecil pada Wanita? Berikut 18 Daftarnya…
Diuretik adalah jenis obat yang bisa membuat ginjal mengeluarkan lebih banyak garam di dalam urine sehingga dorongan buang air kecil meningkat.
Beberapa jenis obat diuretik yang bisa menjadi penyebab buang air kecil terus-menerus, yakni obat untuk tekanan darah tinggi, dan obat untuk liver serta ginjal.
Painful bladder syndrome, atau radang kandung kemih, bisa jadi penyebab ingin kencing terus tapi keluar sedikit.
Selain itu, kondisi ini juga bisa membuat jaringan kandung kemih bengkak dan lebih sensitif sehingga akan menyebabkan rasa sakit saat berhubungan seksual atau buang air kecil.
Mineral dan garam bisa menyebabkan terbentuknya batu berukuran kecil di dalam ginjal.