Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Screen Time pada Balita Bikin Gampang Tantrum

Kompas.com - 15/08/2024, 16:00 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Anak balita, bahkan yang masih lebih muda, saat ini memang senang bermain gadget. Namun, menggunakan gadget alias screen time pada balita wajib dibatasi.

Organisasi dokter anak Amerika (AAP) bahkan menyarankan agar anak berusia kurang dari tahun tidak diperbolehkan menggunakan gadget sama sekali karena berpengaruh negatif pada perkembangan anak.

Menurut studi terbaru, screen time pada balita bisa menyebabkan tantrum alias ledakan emosi yang membuat anak menangis, berteriak, atau menjerit-jerit. Pada akhirnya orangtua akan menenangkan anak dengan memberikan mereka gawai.

"Lingkaran setan" jenis ini terjadi pada tahun-tahun awal kehidupan banyak orang muda di Kanada yang terlibat dalam penelitian tersebut.

"Pemakaian tablet atau gawai pada usia dini akan mengganggu kemampuan mereka mengendalikan amarah dan frustasi, dan bisa memicu ledakan amarah pada anak," tulis peneliti dalam laporannya yang dimuat dalam jurnal JAMA Pediatrics.

Baca juga: Bagaimana Cara Menghadapi Anak yang Tantrum?

Cara anak belajar mengatur emosi

Ketua peneliti, pakar edukasi Caroline Fitzpatrick menjelaskan, usia prasekolah adalah periode yang sensitif untuk perkembangan kemampuan pengaturan emosi.

Bayi memang kerap menangis dan menjerit. Namun, seiring waktu mereka akan tumbuh besar menjadi balita, kemudian anak-anak, yang diharapkan punya kemampuan lebih baik dalam mengendalikan rasa marah dan frustasinya.

Meski demikian, anak membutuhkan perhatian orangtuanya. Menurut peneliti, ada dua cara balita belajar mengatur emosinya. Pertama adalah orangtua secara langsung mengajari anak untuk mengendalikan diri saat emosinya meledak.

Cara kedua adalah anak mengamati orangtuanya untuk belajar bagaimana orang dewasa mengatur emosinya.

"Sayangnya saat ini kebanyakan anak lebih banyak berinteraksi dengan gadget ketimbang ayah atau ibunya," kata Fitzpatrick seperti dikutip dari medicalexpress.

Dalam sebuah survei di Amerika Serikat, tak sedikit anak berusia 4 tahun yang sudah memiliki ponsel sendiri. Di masa pandemi, durasi waktu yang dihabiskan anak menatap gadget meningkat drastis dari 5 menit per hari pada tahun 2020 menjadi 55 menit per hari di tahun 2022.

Sebuah studi sebelumnya yang dilakukan oleh tim yang sama menemukan bahwa ledakan emosi balita meningkat seiring dengan lamanya waktu screen time yang dihabiskan.

Baca juga: Manfaat Bermain Sendirian untuk Balita

Pada uji coba yang baru, tim peneliti berupaya untuk mengulangi temuan tersebut, dan memastikan apakah kebalikannya juga benar: Anak-anak yang gagal mengembangkan regulasi emosi mungkin lebih rentan di kemudian hari untuk diberi gadget.

Tim Fitzpatrick menemukan bahwa menambahkan sekitar satu jam screen time ekstra per hari pada usia tiga setengah tahun berhubungan dengan peningkatan signifikan dalam tingkat kemarahan anak tersebut di usia empat tahun.

Psikiater anak Dr.Scott Krakower menyebutkan bahwa anak yang banyak memakai gadget emosinya lebih sulit diatur.

"Ada begitu banyak variabel yang terjadi sehingga sulit untuk menentukannya secara pasti, tetapi yang biasanya saya perhatikan adalah jika orang tua membiarkan anak-anak menggunakan perangkat elektronik tersebut selama beberapa waktu, terkadang kita melihat keadaan seperti agitasi yang meledak-ledak," katanya.

Ia menyarankan agar pemakaian gadget pada balita harus dibatasi. Misalnya setiap 20 menit harus berhenti dan melakukan kegiatan permainan lain.

Interaksi langsung antara anak dan orangtua adalah cara terbaik untuk membantu anak mengembangkan keterampilannya mengatur emosi.

Kemampuan anak untuk mengendalikan amarah dan tantrum berperan penting pada kemampuannya untuk menunda gratifikasi (ganjaran). Hal ini adalah modal penting dalam perkembangan emosi yang sehat di masa depan.

Baca juga: Sering Main Gadget Sambil Menunduk, Waspadai Saraf Kejepit di Leher

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau