Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Harus Membersihkan Lidah 2 Kali Sehari? Ini Penjelasannya

Kompas.com - 23/09/2024, 09:35 WIB
Khairina

Penulis

KOMPAS.com- Saat memeriksa pasien, dokter terkadang meminta pasien untuk menjulurkan lidah dan berkata "aah". Dokter memeriksa tenggorokan dan lidah pasien yang dapat mengungkap banyak hal tentang kesehatan.

Dokter akan melihat adanya perubahan pada permukaan lidah atau gerakan lidah, yang bisa menunjukkan masalah di mulut serta kondisi kesehatan dan kekebalan tubuh secara keseluruhan.

Dilansir dari Science Alert, membersihkan lidah dua kali sehari di rumah, membantu seseorang memantau kondisi lidahnya dan memperbaiki pernafasan.

Bagaimana tampilan lidah yang sehat?


Lidah berperan penting dalam makan, berbicara, dan fungsi vital lainnya. Lidah bukanlah otot tunggal melainkan organ berotot yang terdiri dari 8 pasang otot yang membantunya bergerak.

Permukaan lidah ditutupi oleh benjolan kecil yang dapat dilihat dan dirasakan, disebut papila, yang memberikan tekstur kasar pada lidah.

Baca juga: 4 Jenis Penyakit Lidah yang Jarang Diketahui dan Gejalanya

Sering kali papila disalahartikan sebagai indera pengecap – namun sebenarnya bukan. Dari 200.000-300.000 papila di lidah, hanya sebagian kecil yang mengandung indera pengecap. Orang dewasa memiliki hingga 10.000 indera pengecap yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang, dan sebagian besar terkonsentrasi di ujung, sisi, dan bagian belakang lidah.

Lidah yang sehat berwarna merah muda, meskipun warnanya dapat bervariasi,mulai dari merah muda gelap hingga terang.

Sejumlah kecil lapisan putih bisa jadi normal. Namun, perubahan signifikan atau perubahan warna dapat menunjukkan adanya penyakit atau masalah lainnya.

Bagaimana cara membersihkan lidah?


Membersihkan lidah hanya membutuhkan waktu sekitar 10-15 detik, namun ini adalah cara yang baik untuk memantau kesehatan dan bisa dengan mudah dimasukkan ke dalam rutinitas menyikat gigi.

Lidah bisa dibersihkan dengan cara menggosoknya perlahan menggunakan sikat gigi biasa. Ini membantu melepaskan sisa-sisa makanan dan mencegah penumpukan mikroba di permukaan lidah yang bertekstur kasar.

Baca juga: 8 Penyebab Lidah Pahit dan Cara Menghilangkannya

Alat khusus pembersih lidah juga bisa digunakan. Alat lengkung ini terbuat dari logam atau plastik, dan bisa digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan sikat gigi.

Membersihkan lidah dapat membantu mengurangi bau mulut. Pembersih lidah sangat efektif dalam menghilangkan bakteri yang biasanya menyebabkan bau mulut dan tersembunyi di permukaan lidah.

Berikut beberapa hal yang mungkin sedang ditunjukkan lidah:

Lapisan putih
Lapisan putih di permukaan lidah adalah salah satu perubahan paling umum pada orang sehat. Lapisan putih ini terjadi jika seseorang berhenti menyikat atau membersihkan lidah, bahkan hanya beberapa hari.

Dalam kasus ini, sisa makanan dan mikroba telah menumpuk dan menyebabkan plak. Menggosok atau membersihkan perlahan akan menghilangkan lapisan ini. Menghilangkan mikroba mengurangi risiko infeksi kronis, yang bisa menyebar ke organ lain dan menyebabkan penyakit serius.

Lapisan kuning
Ini mungkin menunjukkan adanya sariawan mulut, yaitu infeksi jamur yang meninggalkan permukaan kasar ketika digosok.

Sariawan mulut sering terjadi pada orangtua yang mengonsumsi banyak obat atau menderita diabetes. Ini juga dapat mempengaruhi anak-anak dan dewasa muda setelah sakit, karena sistem kekebalan yang sementara menurun atau penggunaan antibiotik.

Jika pasien menderita sariawan mulut, biasanya dokter akan meresepkan obat antijamur selama setidaknya satu bulan.

Lapisan hitam
Merokok atau mengonsumsi banyak makanan dan minuman berwarna kuat – seperti teh dan kopi, atau hidangan dengan kunyit – dapat menyebabkan tampilan berbulu yang dikenal sebagai lidah berbulu hitam. Ini bukanlah rambut, melainkan pertumbuhan berlebihan bakteri yang mungkin menunjukkan kebersihan mulut yang buruk.

Bercak merah muda
Bercak merah muda yang dikelilingi garis putih dapat membuat lidah Anda terlihat seperti peta – ini disebut “lidah geografis”. Penyebab kondisi ini tidak diketahui dan biasanya tidak memerlukan perawatan.

Nyeri dan peradangan
Lidah merah dan sakit bisa mengindikasikan berbagai masalah, termasuk:

-Kekurangan gizi seperti asam folat atau vitamin B12
-Penyakit seperti anemia pernisiosa, penyakit Kawasaki, dan demam scarlet
-Peradangan yang dikenal sebagai glositis
-Cedera akibat minuman atau makanan panas
-Luka, termasuk herpes mulut dan sariawan
-Sindrom mulut terbakar
-Kekeringan
Banyak obat dapat menyebabkan mulut kering, yang disebut xerostomia. Obat-obatan ini termasuk antidepresan, antipsikotik, pelemas otot, penghilang rasa sakit, antihistamin, dan diuretik. 

Kanker?


Bercak putih atau merah di lidah yang tidak bisa dihilangkan, bertahan lama, atau membesar perlu diperiksa oleh profesional gigi sesegera mungkin, begitu juga dengan luka yang tidak sakit.

Ini memiliki risiko lebih tinggi berkembang menjadi kanker dibandingkan dengan bagian mulut lainnya.

Kanker mulut memiliki tingkat kelangsungan hidup yang rendah karena deteksi yang terlambat – dan jumlah kasusnya semakin meningkat. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa lidah  apakah ada perubahan warna, tekstur, bagian yang sakit, atau luka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau