KOMPAS.com - Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit penyebab kematian terbanyak di Indonesia, selain stroke.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan, data Riskesdas pada 2018 menunjukkan prevalensi penyakit jantung berdasarkan diagnosis dokter di Indonesia sebesar 1,5 persen, sedangkan prevalensi penyakit jantung koroner sebesar 0,5 persen pada 2013.
Berdasarkan Global Status Report on NCD 2019 (IHME), sebanyak 17,8 juta kematian, atau 1 dari 3 kematian di dunia setiap tahun, disebabkan oleh penyakit jantung.
Salah satu langkah pencegahan yang bisa diupayakan yaitu mengetahui gejala jantung sejak dini.
Baca juga: Apakah Stres Berpengaruh ke Jantung? Berikut Penjelasan Dokter...
President of Indonesian Heart Association dr. Radityo Prakoso, Sp.JP(K), FIHA, FAPSIC, FAsCC, FESC, FACC, FSCAI menjelaskan beberapa gejala yang mengarah ke penyakit jantung, yaitu:
Individu yang mengalami gejala jantung sebaiknya berkonsultasi ke dokter untuk mendapat diagnosis dan perawatan yang sesuai.
Lebih lanjut, dokter Radityo menjelaskan bahwa gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, pola makan tidak seimbang, dan kurangnya aktivitas fisik bisa menjadi penyebab penyakit jantung.
Kondisi kesehatan seperti hipertensi, obesitas, dan diabetes melitus juga menyebabkan penyakit jantung.
Baca juga: Cek Apa untuk Mengetahui Sakit Jantung? Berikut Penjelasan Dokter...
Dokter Radityo menjelaskan, 80 persen penyakit jantung dapat dicegah melalui pencegahan primer, yaitu promosi kesehatan dan proteksi spesifik, seperti berhenti merokok, konsumsi makanan sehat, rutin beraktivitas fisik, menghindari konsumsi alkohol berlebihan, tidur yang cukup, dan menjaga berat badan tetap ideal.
Sementara itu, pencegahan sekunder dilakukan dengan deteksi dini dan tata laksana awal segera, seperti evaluasi tekanan darah, evaluasi kadar kolesterol, indeks massa tubuh (IMT), dan kadar gula darah secara rutin atau berkala.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah merumuskan beberapa strategi untuk mencegah dan mengendalikan penyakit jantung koroner dengan pendekatan PATUH dan CERDIK.
Dengan mengetahui gejala jantung, penyebab, dan pencegahannya, kita dapat lebih waspada dan terhindar dari penyakit ini.
Baca juga: Apakah Kopi Berbahaya Bagi Jantung? Berikut Penjelasannya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.