Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Negara Terapkan Kebijakan Kerja 4 Hari Sepekan, Apa Dampaknya?

Kompas.com - 25/09/2024, 09:02 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Banyak perusahaan di dunia mulai menerapkan kebijakan kerja empat hari dalam seminggu dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan karyawan tanpa mengorbankan produktivitas.

Tren tersebut semakin populer di Australia dan negara-negara Eropa. Saat ini, sedikitnya sudah ada 21 negara yang menjadi lokasi beroperasinya perusahaan yang mengimplementasikan sistem empat hari kerja dalam sepekan.

Belgia menjadi negara pertama di Uni Eropa yang membuat undang-undang selama empat hari dalam seminggu.

Pada Agustus 2024, Jepang juga meluncurkan kampanye yang mendorong pekerja di sana memotong waktu kerjanya menjadi hanya empat hari.

Di Indonesia sendiri wacana tersebut mulai dicanangkan oleh Kementrian BUMN. Dikutip dari Kompas.id (17/5/2024), saat ini sedang dimatangkan regulasi dan kesiapan platform digital terkait sistem kerja.

Baca juga: Depresi Bisa Turunkan Produktivitas Kerja, Begini Cara Mengatasinya...

CEO lembaga nirlaba 4 Day Week Global, Dale Whelehan, mengatakan ada banyak alasan positif mengapa sistem kerja tersebut perlu diadopsi lebih banyak perusahaan.

"Ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa kita perlu melakukan sesuatu yang benar-benar berbeda dalam cara kita bekerja," katanya.

"Kita mengalami peningkatan stres dalam tenaga kerja kita, yang menyebabkan masalah kesehatan, masalah keseimbangan kehidupan kerja, konflik pekerjaan-keluarga," sambungnya.

Ia menegaskan, stres yang ditimbulkan tersebut berdampak jangka panjang pada kesehatan.

"Kita tahu bahwa stres terkait dengan berbagai masalah seperti penyakit kardiovaskular, kanker, dan diabetes. Jadi, stres bukanlah sesuatu yang bisa dianggap enteng, dan stres terus meningkat di dunia kerja kita," katanya seperti dikutip dari Associated Press.

Meskipun waktu kerja lebih sedikit, penelitian di berbagai negara menunjukkan bahwa karyawan menjadi lebih fokus dan produktif selama jam kerja mereka. Dengan waktu istirahat yang lebih banyak, mereka dapat bekerja lebih efektif.

Karyawan juga mendapatkan lebih banyak waktu untuk diri mereka sendiri, keluarga, dan kegiatan lainnya, yang membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental.

Baca juga: Bagaimana Mengatasi Stres di Tempat Kerja? Berikut Saran Ahli...

Dari sisi perusahaan waktu kerja 4 hari ini ternyata dapat mengurangi biaya operasional seperti listrik, air, dan pemeliharaan kantor.

Bagi lingkungan, banyak perusahaan yang melaporkan pengurangan emisi karbon dan penggunaan energi.

Walau begitu, tantangan utama dari penerapan sistem pemampatan jam kerja adalah memastikan karyawan dapat menerima tuntutan kerja untuk menghasilkan jumlah yang sama dalam waktu yang lebih sedikit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau